Jenazah Putu Satria Taruna STIP Tiba di Klungkung, Begini Komentar Sang Ayah soal Isu Sakit Jantung

- 5 Mei 2024, 19:05 WIB
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memperlihatkan pelaku pemukulan terhadap Putu Satria taruna STIP Marunda, Jakarta Utara,   dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memperlihatkan pelaku pemukulan terhadap Putu Satria taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (4/5/2024). /ANTARA/Mario Sofia Nasution/

INDOBALINEWS - Jenazah Putu Satria Ananta Rustika, taruna semester dua (tingkat satu) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), korban kekerasan dalam kampus pada Minggu 5 Mei 2024 tiba di rumah duka di Klungkung.

Putu Satria sebelumnya dinyatakan meninggal dunia usai kejadian pemukulan yang dilakukan seorang seniornya di kamar mandi kampus pada Jumat 3 Mei 2023.

Saat ditemui di rumahnya di Klungkung, ayah korban, I ketut Suastika mengatakan sampai sekarang pihak keluarga belum mengetahui pasti penyebab kematian Putu Satria  Ananta  Rustika.

Orang tua korban belum bisa menerima anaknya meninggal karena sakit jantung seperti informasi yang beredar, karena anaknya tdk punya riwayat sakit jantung.

Baca Juga: Piala Thomas 2024: Tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting Kalah, Indonesia Ketinggalan 0-1

"Terbukti saat tes kesehatan masuk sekolah Tinggi ilmu pelayaran STIP lulus dengan kondisi sehat. Selain itu saat pulang libur lebaran akhir maret lalu kondisi sehat dan tidak ada keluhan," ujar sang ayah Minggu 5 Mei 2024.

Siang ini kerabat dan keluarga korban masih berembug untuk rencana pemakaman hari Jumat 10 Mei mendatang. Kerabat juga masih berdatangan ke rumah duka di Banjar Bandung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali.

Sebelumnya Kepolisian mengungkapkan bahwa Putu Satria Sananta Rustika, tewas akibat kekurangan oksigen ke saluran vital usai dianiaya oleh pelaku berinisial TRS pada Jumat (3/5).

"Setelah dipukul lima kali di bagian ulu hati, korban jatuh pingsan dan senior berusaha menarik lidahnya tapi tindakan itu membuat aliran oksigen ke organ vital terhambat sehingga menyebabkan korban tewas," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi
Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Sabtu.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah