Buronan Bandar Narkoba No 1 Thailand Ditangkap di Bali, Polri Usut Pelaku Pembuat KTP Palsunya

- 3 Juni 2024, 09:10 WIB
Thongduang Chaowalit, buronon bandar narkoba nomor 1 Thailand yabng tertangkap di Bali.
Thongduang Chaowalit, buronon bandar narkoba nomor 1 Thailand yabng tertangkap di Bali. /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok Humas Polri

Berdasarkan hasil penyelidikan, Chaowalit mendapatkan identitas palsu dari seseorang berinisial FS yang dikenalkan oleh salah satu saksi di Thailand, guna membantu pelarian.

“Karena kami peduli dengan hal ini, begitu mudahnya orang bisa membuat KTP, apalagi orang tidak bisa berbahasa Indonesia, tidak bisa berbahasa Inggris, bisa buka buku rekening, ini jadi pertanyaan kami,” katanya dilansir dari Antara.

Penyelidikan terkait KTP palsu buronan Thailand ini, kata dia, akan didalami oleh Polda Aceh dan Polda Sumatera Utara karena Chaowalit setelah melarikan diri dari Thailand ke Aceh lalu ke Sumatera Utara.

Dalam kasus ini, Polri memeriksa delapan saksi yang terkait dengan buronan Chaowalit. Mereka di antaranya pengemudi ojek daring, sopir taksi, agen pengiriman uang, jasa sewa kapal, dan teman buronan selama pelarian di Indonesia.

Baca Juga: Timnas Indonesia Buang Banyak Peluang, Gagal Bungkam Tanzania, Finishing Jadi PR Besar

Chaowalit merupakan bandar narkoba jaringan internasional yang berada di Myanmar, Thailand, dan Australia. Dia dipenjara atas tindak pidana narkoba. Namun saat berada di rumah sakit pada 22 Oktober 2023 melarikan diri dibantu beberapa rekannya. Dia juga melakukan penembakan terhadap anggota kepolisian Thailand.

Berdasarkan hasil penyidikan, Chaowalit masuk Indonesia melalui jalur laut, menumpang kapal cepat yang berlayar selama 17 jam dari Thailand ke Aceh pada 8 Desember 2023.

Wahyu menjelaskan buronan Thailand merupakan mafia yang memiliki kaki tangan yang membantu pelarian, mulai dari kabur dari penjara hingga mempersiapkan segara kebutuhan saat pelarian ke Indonesia.

“Ini pasti ada yang membantu, karena untuk kabur dari Thailand menggunakan kapal bukan gratisan, pasti ada biayanya termasuk juga biaya hidup selama di Indonesia, sehingga ada yang transfer uang masuk ke rekeningnya,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Jaga Perdamaian, Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah