3 Hari di Bawah Reruntuhan Gempa Turki, Bocah 3 Tahun Selamat

- 3 November 2020, 11:40 WIB
Proses penyelamatan anak usia 3 tahun yang terjebak di reruntuhan bangunan selama 65 jam setelah gempa Turki.
Proses penyelamatan anak usia 3 tahun yang terjebak di reruntuhan bangunan selama 65 jam setelah gempa Turki. /antaranews, reuters/New York Pilot

INDOBALINEWS -Bocah tiga tahun berhasil diselamatkan hidup meski telah tiga hari berada dalam reruntuhan gempa Turki yang hingga Senin 2 November 2020 waktu setempat dikabarkan telah merenggut 94 jiwa.

Badan Penanganan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) pasa Senin 2 November 2020 waktu setempat menyatakan sekitar 20 orang diyakini masih berada di reruntuhan salah satu blok apartemen kota, menyusul gempa kuat yang terjasi Jumat 30 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Speedboat Rombongan Kampanye Terbalik, Calon Wabup Meninggal

Menurut stasiun penyiaran CNN Turk yang dikutip indobalinews.com dari antaranews.com dan Reuters menyatakan bahwa puluhan orang itu diyakini masih berada di bawah reruntuhan apartemen. Apartemen itu merupakan lokasi masih berlanjutnya pencarian korban oleh pihak berwenang.

Sementara itu hingga Senin kemarin jumlah korban tewas juga terus bertambah menjadi 94 jiwa. "Gempa kuat yang pada Jumat melanda Laut Aegea telah menewaskan 94 orang," begitu yang disampaikan otoritas setempat.

Baca Juga: Demo Tuntut Pertanggungjawaban AWK 3 November Diminta Taat Prokes dan Damai

AFAD juga menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa di Kota Izmir, Turki, bertambah menjadi 92 orang. Kemudian dilaporkan juga dua remaja ikut tewas akibat gempa itu di Pulau Samos, Yunani, sehingga jumlah korban jiwa menjadi 94 orang.

Pada Senin kemarin juga tim penyelamat berhasil menarik Elif, anak perempuan keluar dari puing-puing bangunan dan membawanya ke ambulans dengan menggunakan tandu. Para penyelamat juga berupaya mencari korban-korban lainnya di antara reruntuhan.

Baca Juga: Bencana Alam Topan Goni di Filipina Tewaskan 7 Orang dan Jutaan Orang terdampak

Dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki Elif sudah terlebih dahulu ditemukan, juga dalam keadaan hidup, di bawah reruntuhan bersama ibu mereka dua hari sebelumnya pada Sabtu 31 Oktober 2020. Namun, salah satu anak sang ibu kemudian meninggal dunia.

"Terima kasih banyak, Tuhan. Kami telah berhasil menyelamatkan kawan kecil, Elif, dari reruntuhan apartemen," tulis Mehmet Gulluoglu, Kepala Otoritas Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD), dalam sebuah cuitan di Twitter.

Baca Juga: Perguruan Sandi Murti Siap Hadapi Laporan Polisi AWK

Gempa yang merobohkan banyak bangunan di Izmir itu menjadi gempa terhebat yang mengguncang Turki dalam satu dasawarsa terakhir. AFAD menambahkan bahwa sebanyak 994 orang cedera di Izmir dan sekitar 150 orang masih dirawat karena luka-luka.

Gempa pada Jumat itu merupakan yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa di Turki sejak gempa mengguncang kota timur, Van, pada 2011, dan menewaskan 500 orang. Pada Januari 2020, Turki juga dilanda gempa di Provinsi Elazig hingga 41 orang kehilangan nyawa.

Baca Juga: AWK : Arak Bali Punya Potensi Nilai Ekonomi Tinggi

Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan 18.000 orang di Turki barat laut. Menurut Kandilli Institute yang bermarkas di Istanbul, gempa pada Jumat tersebut berkekuatan 6,9 magnitudo dan berpusat di Laut Aegea, sebelah timur laut Samos. Ada hampir 1.200 gempa susulan yang dilaporkan.

Lebih dari 3.500 tenda dan 13.000 tempat tidur telah disediakan untuk menjadi tempat penampungan sementara di Turki, kata AFAD. Selain itu, 8.000 personel dan 25 anjing penyelamat dilibatkan dalam upaya penyelamatan dan pemberian bantuan, badan itu menambahkan.(***)

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah