INDOBALINEWS - Penyebab utama bumi semakin panas adalah pelepasan karbon yang berlebihan, sehingga bumi tidak mampu menyerapnya.
Hal itu dikatakan oleh Deputi Internal Walhi Muhammad Islah dalam sebuah diskusi perdagangan karbon di Jakarta Jumat 5 Agustus 2023.
"Maka solusinya mengurangi pelepasan karbon. Selama tiga abad terakhir, umat manusia telah melepaskan karbon dengan jumlah yang sangat besar melebihi kemampuan bumi untuk menyerap," ujarnya dilansir dari Antara.
Baca Juga: Bule Jerman Dideportasi, Nekat Rusak Hotel, Berkelahi hingga Curi Barang Mantan Pacar
Sehingga ketika karbon yang dilepas terlalu besar dan bumi tidak mampu menyerapnya, maka jumlah karbon yang besar tersebut menyelubungi bumi menyebabkan panas matahari terhalang yang disebut efek rumah kaca.
"Proses pelepasan karbon yang sangat besar terjadi dalam 300 tahun terakhir dan para ahli menyebutnya pasca-revolusi industri, yaitu proses semakin cepat dan kerusakan juga semakin cepat kita rasakan," ucapnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Platform SatuSehat Kemenkes RI Dapat Pengakuan dari 100 Negara
Dalam kesempatan itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengatakan krisis iklim semakin nyata membuat kota-kota besar merasakan suhu panas dan beberapa daerah pesisir mulai tenggelam, sehingga butuh mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi pelepasan karbon.
Islah juga menyoroti negara-negara industri yang enggan menurunkan produksi demi mengurangi emisi karbon. Bila negara-negara maju itu masih berproduksi, kata dia, maka emisi tidak akan berkurang karena karbon terus dihasilkan dari mesin-mesin industri mereka.