Survei: Lebih Banyak Masyarakat yang Tak Khawatir Soal Politik Dinasti

13 November 2023, 07:10 WIB
Ilustrasi Dinasti Politik. Survei Indikator Politik menjelaskan isu masayarakat yang tidak mengkhawatirkannya lebih banyak dari sebaliknya. /Instagram@hetprobatam

INDOBALINEWS - Isu politik dinasti masih jadi perbincangan publik usai gojang gajing putusan MK yang meloloskan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berusia di bawah 40 tahun atau sudah menjadi kepala daerah, dengan melenggangnya putera Presdein Jokowi, Gibran menjadi cawapres di Pemilu 2024.

Namun begitu, pada hasil sebuah lembaga survei terangkat bahwa lebih banyak masyarakat yang tak terlalu khawatir dengan isu politik dinasti ketimbang masyarakat yang mengkawatirkannya.

Hal itu dikatakan oleh Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi bahwa dari hasil Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa mayoritas publik tidak khawatir terkait munculnya isu politik dinasti, dampak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Baca Juga: Liga 1: Bali United Gagal Gusur Persib Bandung dan PSIS Semarang, Brace Felipe Cadenazzi Bawa Borneo FC Menang

"Ada 42,9 persen masyarakat yang merasa isu politik dinasti tidak terlalu mengkhawatirkan, biasa saja,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" secara virtual, Minggu 12 November 2023.

Sedangkan dari hasil survei tersebut juga dijelaskan bahwa ada 39,2 persen publik mengaku mengkhawatirkan terkait politik dinasti tersebut. Menurut dia, publik yang khawatir terkait politik dinasti, terjadi penurunan jika dibandingkan temuan Oktober.

“Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasti. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan, menjadi 39,2 persen,” ujarnya dilansir dari Antara Senin 13 November 2023.

Baca Juga: Viral di Medsos, Crash Drag Berjamaah Tewaskan Sejumlah Pemuda, Polisi Razia 120 Sepeda Motor

Sebaliknya menurut dia, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan yaitu pada 16-20 Oktober sebesar 33,7 persen, dan pada November menjadi 42,9 persen.

Pada temuan lain, mayoritas publik juga menilai politik dinasti tidak akan mengganggu demokrasi. Ini karena pesta demokrasi dilakukan secara langsung oleh rakyat.

Baca Juga: WNA Asal Tiongkok Dideportasi gegara Salahgunakan Izin Tinggal dengan Bekerja di Bali

“Sekitar 52,6 persen lebih berpendapat politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat. Sementara yang berpendapat sebaliknya, masih cukup besar, mencapai 36,3 persen,” kata Burhanuddin.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler