Kenaikan PPN Hingga 11 Persen Disebut Untuk Kurangi Ketimpangan Ekonomi

- 1 April 2022, 12:41 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono,  1 April 2022
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, 1 April 2022 /Dok. ksp.go.id

INDOBALINEWS - Mulai 1 April 2022, pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11%.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan, pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen mulai 1 April 2022.

Menurutnya, Kenaikan tarif PPN sebesar 1 persen tersebut sesuai prinsip bahwa pembayaran pajak termasuk PPN akan diredistribusikan kepada kelompok masyarakat kurang mampu dalam bentuk bantuan sosial.

"Jadi dalam hal ini di sini peran instrument pajak untuk mendistribusikan kekayaan dan mengurangi ketimpangan," kata Edy dilansir dari Antara, Jumat 1 April 2022.

Baca Juga: Resmi, Pemerintah Naikkan PPN Menjadi 11 Persen, Ini Daftar Barang Barang dan Jasa Yang Bebas Kenaikan

Menurutnya, sebenarnya pemerintah bisa saja menaikkan PPN sebesar 5 hingga 15 persen melalui Peraturan Pemerintah (PP). Namun, ujar Edy Priyono, dengan pertimbangan kondisi saat ini yang masih dalam pemilihan, penyesuaian tarif PPN hanya 1 persen.

"Meskipun ruang untuk meningkatkan PPN masih terbuka lebar, namun Pemerintah memilih untuk mengambil kebijakan yang lebih meringankan," ujar dia.

Edy menekankan, bahwa Kenaikan tarif PPN dilakukan untuk membangun pondasi pajak, dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi. Hal ini, sambung dia, tentunya akan dinikmati oleh kelompok masyarakat yang tidak mampu atau yang lebih membutuhkan.

Baca Juga: Link Live Streaming Sidang Isbat, Penetapan Awal Ramadan 1443 H

Halaman:

Editor: Yulius Ndakadjawal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x