Lebih lanjut dikatakannya sebagai expo, kegiatan IQE meliputi pameran, talkshow, seminar tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK), gelar UMKM ber-SNI/ berstandar internasional, festival kuliner nusantara, edugames tentang SNI serta hiburan yang diisi dengan pesan-pesan pentingnya SNI.
Untuk ikut mempromosikan pariwisata di Balikpapan, kegiatan IQE juga melakukan Susur Teluk Balikpapan dengan menggunakan Kapal Phinisi yang akan melibatkan peserta pameran. Ragam acara dalam IQE diharapkan akan menjadi event semacam Pesta Rakyat yang dapat dinikmati masyarakat Balikpapan dan sekitarnya.
Baca Juga: Trend Baju Lebaran Tahun 2023, Jangan Sampai Ketinggalan!
Dengan memilih Balikpapan sebagai tempat penyelenggaraan IQE, BSN juga berharap akan terwujud sinergi pemerintah pusat dan daerah terutama dalam mendorong penerapan SNI di Balikpapan khususnya, dan Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya.
“Karena, kota Balikpapan yang menjadi kota penyangga IKN ini, wilayahnya berdekatan dengan IKN. Terlebih, IKN, nantinya akan jadi pusat pemerintahan," imbuhnya.
Pemerintah Kota Balikpapan menurutnya juga sangat concern dengan standardisasi.
Hal ini dibuktikan, dimana salah satu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan mewajibkan penyedia jasa konstruksi atau kontraktor untuk mengantongi SNI. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan penggunaan anggaran barang dan jasa.
Baca Juga: Promo Menarik di The Nusa Dua Bali Selama Ramadan dan Libur Paskah
Kukuh menambahkan, dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN, pemerintah saat ini tentunya berfokus pada pembangunan infrastruktur di IKN yang rencananya berlokasi di wilayah Kalimantan Timur.
IKN akan menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan pusat, serta kedudukan perwakilan negara asing atau organisasi/lembaga internasional. Dalam pembangunannya tentu membutuhkan material konstruksi yang sangat besar.