Sayangkan Kerusuhan Terbesar Sepakbola di Malang, Ridwan Kamil: Jangan Selalu Kejar demi Rating TV

- 2 Oktober 2022, 08:15 WIB
Sebuah mobil terbalik akibat kerusuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim., Sabtu 1 Oktober 2022.
Sebuah mobil terbalik akibat kerusuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim., Sabtu 1 Oktober 2022. /Vicki Febrianto/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS –Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton yang menjadi korban kerusuhan pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dalam unggahan status di akun Instagram @ridwankamil pada Minggu 2 Oktober 2022 di antaranya ia mengingatkan agar pertandingan rtidak selalu digelar malam hari.

“Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari,” tulisnya.

Ia juga mengunggah tangkapan layar berita tentang insiden kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Manajeman Arema Sampaikan Rasa Duka dan Siap Tangani Seluruh Korban

Seperti diberitakan sebelumnya pascapertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang berkahir dengan kekalahan tuan rumah pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam menyebabkan kerusuhan dan merenggut 127 orang meninggal dunia.

“Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas,” tulis Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga menyampaikan doa agar keluarga korban diberikan ketabahan. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” begitu tulisnya.

Dia berharap semua pohak mengambil pelajaran dari insiden kerusuhan pasca kekalahan Arema melawan Persebaya tersebut.

Baca Juga: Kerusuhan Sepak Bola Di Stadion Kanjuruhan Malang: 127 Meninggal, 180 Dalam Perawatan Rumah Sakit

Ridwan Kamil juga mengingatkan tujuan berolahraga yang menjunjung tinggi sportivitas.

“Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll,” ungkapnya.

Pada kalimat terakhir, Ridwan Kamil menuliskan begini: “Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur nuhun.”

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tidak hanya menyebabkan 127 orang meninggal dunia, tetapi beberapa fasilitas di stadion berkapasitas 46.000 penonton tersebut juga rusak parah.

Baca Juga: Liga 1: Buntut Kerusuhan Aremania, PSSI Larang Arema FC Jadi Tuan Rumah Pertandingan

Kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.***

 

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Instagram @ridwankamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah