Pada hari yang sempurna (10) hari setelah Galungan, hadirlah pengetahuan (kauningan) luhur di mana para leluhur (warisan sifat luhur) telah datang ke dalam batin kita, untuk menjadi cemeti (tér) yang memotivasi seseorang kembali melangkah dalam Dharma, berbekal (andong) pengetahuan (kauningan), sebagai perisai (tamiang) saat berhadapan dengan energi gelap di kehidupan.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pria Diduga Pelaku Pembunuhan di Malam Tahun Baru, Aluna Sagita
Oleh karena itu, Galungan dan Kuningan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.