INDOBALINEWS - Seorang pemancing menemukan mayat tanpa identitas yang mengapung di area Pantai Geger Bali, dan langsung melaporkan penemuan mayat tanpa identitas ke Basarnas Bali.
Kemungkinan mayat tanpa identitas tersebut sudah berminggu minggu terapung di lautan karena sudah membusuk dan baunya yang sudah menyengat,
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) setelah menerima laporan, segera memberangkatkan tim rescue menuju Pelabuhan Benoa untuk selanjutnya melakukan pencarian menggunakan RIB ( Rigid Inflatable Boat).
"Tadi pukul 15.15 WITA tim lepas sandar dari dermaga KN SAR Arjuna 229 di Pelabuhan Benoa menuju titik penemuan," ungkap Gede Darmada, S.E., M.AP., Kepala Kantor Basarnas Bali.
Baca Juga: Update COVID-19 Nasional Per 6 Desember 2020, Positif Bertambah 6.089 Kasus Jabar Tertinggi
Sesosok jenazah yang ditemukan mengapung di Perairan Pantai Geger, Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung, Minggu 6 Desember 2020 juga membuat geger warga setempat.
Kronologi ditemukannya jenazah tanpa identitas yang mengapung di pantai Geger Bali tersebut ditemukan oleh Dira saat memancing di pantai tersebut sekitar pukul 14.00 WITA.
Baca Juga: Matahari Buatan ‘Tokamak HL-2M’ Dikembangkan di China
Saat mengetahui keberadaan jenazah, Dira tidak berani untuk mengambil jenazah yang sudah mengeluarkan bau yang sudah sangat menyengat itu.
Khawatir akan temuannya itu selanjutnya Dira bergegas untuk meminta bantuan, sambil tetap mengawasi pergerakan jenazah tanpa identitas yang terapung di pantai.
Setibanya tim Basarnas Bali di lokasi jenazah tanpa identitas tersebut, langsung mengevakuasi dan dibawa ke RS Sanglah sekitar pukul 16.15 WITA menggunakan ambulance BPBD Provinsi Bali.
Baca Juga: Doa Mendatangkan Rezeki dan Bisa Diamalkan Setiap Hari
Kepala Kantor Basarnas Bali, Darmada mengapresiasi niat baik dari nelayan yang mau melaporkan dan tidak meninggalkan jenazah yang terapung-apung tanpa tindakan.
"Kami sangat terbantu dengan inisiatif dari Bapak Dira yang tidak meninggalkan jenazah mengapung begitu saja dan hal tersebut karena sangat membantu dalam pencarian," tutur Darmada.
Darmada pun berpesan kepada para nelayan apabila menemui kejadian serupa, agar jangan takut melaporkan kepada tim SAR.
Baca Juga: Mudik ke Solo Wajib Karantina di Benteng Vastenburg
Selama operasi tim SAR berlangsung turut melibatkan 5 personil dari Kantor Basarnas Bali, dan dua personil BPBD Provinsi Bali, BPBD Badung, Balawista serta nelayan setempat. ***