Hari Saraswati: Memaknai Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan dan Penajaman Pikiran

27 Agustus 2021, 16:25 WIB
Umat Hindu memperingati Hari Suci Saraswati yang merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan pada Sabtu, 27 Agustus 2021. /Jurnal Sumsel

INDOBALINEWS – Pada Sabtu, 28 Agustus 2021 seluruh umat Hindu merayakan Hari Suci Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan.

Hari Suci Saraswati diyakini sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan dan anugerah baik bagi umat manusia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sinar Suci Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu dalam manifestasinya sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan adalah Dewi Saraswati.

Baca Juga: Hari Saraswati: Mengenal Silsilah Dewi Pengetahuan yang Diperingati Umat Hindu di Bali

Hari Saraswati dalam ritual keagamaan Hindu Bali jatuh setiap 210 hari sekali atau bertepatan setiap Saniscara (Sabtu) Umanis Wuku Watugunung.

Dosen Program Studi Pendidikan Agama, Fakultas Pendidikan,  Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si. mengatakan pada hari suci ini umat melakukan persembahyangan di sanggah (tempat ibadah umat Hindu) di rumah masing-maisng.

Umat Hindu berdoa agar diberikan anugerah berupa ilmu pengetahuan yang cukup untuk membantu orang lain yang mungkin masih memiliki kekurangan untuk menempuh pendidikan dan untuk diri sendiri.

“Tanpa dasar ilmu pengetahuan maka manusia akan menderita seperti tertulis dalam Kitab Suci Weda,” kata Ida Bagus Purwa Sidemen kepada Indobalinews pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia 2021: Bali United vs Persik Kediri, Fahmi Tak Sabar Berlaga di Stadion GBK

Dalam Kitab Sarasamuccaya sebagai salah satu kitab suci Hindu menyebutkan manusia jangan sampai terpuruk karena kebodohannya.

Ida Bagus Purwa Sidemen mengingatkan oleh karena itu jangan sekali-sekali menjadi manusia malas dan bodoh.

Kata dia manusia jenis ini akan menjadi sasaran bagi manusia serakah lainnya. 

Sloka pada Kitab Sarasamuccaya ini memberikan gambaran bagaimana ilmu pengetahuan itu sangat penting bagi manusia.

Baca Juga: Oneject Indonesia Ekspor 150 Juta Alat Suntik Sekali Pakai untuk UNICEF dan Ukraina

Ida Bagus Purwa Sidemen menjelaskan orang bodoh akan menjadi orang dengan kehidupan yang sangat menderita.

Kunci dari semua ini, hendaknya manusia harus berpengetahuan, bila tidak berpengetahuan maka dalam menjalani dan mengarungi kehidupan akan menderita selamanya.

“Mengisi diri setiap hari dengan ilmu pengetahuan adalah cara atau jalan mendapatkan dharma (kebenaran). Hanya dalam kondisi bersih, baik secara fisik maupun rohani, manusia siap untuk memulai belajar dan mengisi diri dengan ilmu pengetahuan,” kata Ida Bagus Purwa Sidemen.

Ia menambahkan ilmu yang dipelajari dan didapatkan hendaknya dipergunakan dengan sebaik-baiknya sehingga dalam menjalani kehidupan ini sesorang tidak terbebani dan menderita.

Baca Juga: Trend Transaksi Digital di Bali Meningkat Signifikan

Ida Bagus Purwa Sidemen mengatakan dengan bekal ilmu pengetahuan, manusia bisa memperbaiki diri dalam kehidupannya, termasuk pada kehidupannya yang akan datang.

“Kehidupan masa lalu, saat ini, dan yang akan datang merupakan  siklus kehidupan manusia sebelum mencapai kesempurnaan (moksa). Ini sebuah proses yang sangat sulit,” ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Ida Bagus Purwa Sidemen, dengan memiliki dan melaksanakan pengetahuan dharma manusia terarah menuju penyatuan dengan Brahman.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler