Diduga Gara-gara Parkir, Puluhan Siswa SMP Rusak Ruang Kelas Murid SD

2 September 2022, 19:53 WIB
Siswa SMP saat melakukan perusakan ruang belajar SD di Mataram Jumat 2 September 2022 /Habib Indobalinews

 

INDOBALINEWS - Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 14 Mataram, mengamuk dan merusak ruang belajar murid Sekolah Dasar (SD) 2 Model Mataram, NTB.

Kejadian tersebut, kata Kepala Sekolah  SD 2 Model Mataram,  Aries Setia Rini, diduga dipicu karena halaman parkir milik SMP 14 Mataram dijadikan tempat parkir para orang tua untuk antar jemput anak-anak SD 2 Model Mataram ini.

"Para guru SMP ini, katanya sudah menegur, tetapi teguran itu tidak sampai kepada saya sebagai pimpinan," katanya, di Mataram, Jumat, 2 September 2022.

Baca Juga: Ingat! Donor Darah Berkontribusi untuk Kemanusiaan Plus Sehat untuk Tubuh Kita

Saat terjadi perusakan fasilitas belajar ini oleh puluhan siswa SMP ini, katanya, para siswa kami sedang ada di ruang kelas dan berkumpul di aula.

Begitu anak-anak ini mulai mengamuk, sebut dia, semua anak-anak ini berlari ke halaman dan memeluk guru yang ada, karena ketakutan.

Baca Juga: ADB Bukukan Hasil Riset Sektor Informal Saat Pandemi, Bambang Susantono: Jadi Acuan Langka

Acara rutin di aula itu,  kata Kepala Sekolah, dengan sendiri bubar, dan anak-anak menangis sambil lari ketakutan.

"Saat itu, Kepala Sekolah SMP 14 Mataram, langsung dihubungi untuk mengamankan anak-anak yang sedang mengamuk dan melakukan perusakan," katanya.

Kejadian ini, bagi kepala sekolah, di samping akibat teguran dari guru SMP soal parkir, lagi pula gedung yang kami pakai sementara adalah milik SMP 14 Mataram.

Baca Juga: Wakil Ketua KPK: Jangan Jadi Pejabat Kalau Ingin Kaya

Karena sekolah kami sedang direnovasi, kata Aris, untuk sementara kami meminta ijin kepada guru dan Kepala Sekolah SMP 14 untuk digunakan gedungnya.

Pada kesempatan lain, salah seorang wali murid SD 2 Model Mataram, Ihwan, menyatakan, untuk menghindari kejadian ini tidak terulang, maka sebaiknya dipercepat renovasi gedung SD 2 Model Mataram.

"Karena kalau tidak, setiap gesekan endingnya akan seperti ini," katanya.

Baca Juga: Youtuber Asal Bali IGN Parthayana Gugat Sang Istri Diduga Pindah Kelain Hati

Dia menambahkan, ada kekhawatiran para orang tua, akan terjadi tekanan mental akibat peristiwa ini.

Ujung-ujungnya, kata dia, anak-anak tidak mau lagi sekolah, karena takut dan diintimidasi oleh pelajar yang merupakan kakak-kakak mereka.

Baca Juga: Auto2000 Bali Hadirkan Auto2000 ICON sampai Robot Pelayanan untuk Mudahkan Konsumen

"Kalau sudah seperti ini, kepada siapa kami akan minta pertanggungjawaban, belum lagi tekanan mental anak-anak kami," katanya. ***

 

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler