Oknum Ketua SMSI Lotim, Diduga Terima Suap dari Pengusaha BBM Illegal

12 Oktober 2022, 17:34 WIB
Ilustrasi kasus suap, Rabu 12 Oktober 2022 /Pixabay/

INDOBALINEWS - Oknum wartawan salah satu media online dengan inisial"S" yang viral di media sosial beberapa hari terakhir ini, diduga terima suap dari pengusaha BBM illegal, padahal kasus ini sedang diproses hukum oleh Dirpolairud Polda NTB.


Oknum Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) cabang Lombok Timur ini, kata Ketua PGKI Lombok Timur, Hendra, dari beberapa bukti rekaman, telah menerima uang sebesar Rp10 juta rupiah.


"Itupun, dengan alasan bahwa tidak akan ada pemberitaan di media," katanya, di Selong, Rabu, 12 Oktober 2022.

Baca Juga: Buntut Laporan 2 LSM Peduli Lingkungan, Pengusaha Tambang Illegal akan Dipanggil Polda NTB


Tetapi kenyataan yang ada, kata dia, justru pemberitaan terhadap BBM illegal ini semakin ramai.


Parahnya, menurut Hendra, justru dia mengatasnamakan wartawan yang ada di Lombok Timur, sehingga pihak pengusaha ini memberikan uang sebesar Rp10 juta rupiah.

Baca Juga: Viral, Beredar Video Rekaman CCTV Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Arah Lesti Kejora 

Sejumlah wartawan yang ada di Lombok Timur, kata Hendra, justru marah dengan tindakan dari oknum yang menggadaikan profesinya ini dengan uang receh.


"Apalagi jual dan gadai atas nama wartawan yang lain," katanya.


Sementara Suhaidy yang dihubungi menyatakan, tidak benar itu ada uang sogok sebesar Rp10 juta yang disangkakan.

Baca Juga: Liga 1: Berani Bersaing, Bali United Punya Training Center Kelas Dunia, Siapkan Fasilitas Wisata Olahraga


Dan perlu dicatat, kata dia, tidak ada yang mengatasnamakan wartawan ataupun organisasi wartawan.

 

"Jujur saja, pengusaha ini adalah teman akrab saya sejak dulu, bagaimana bisa saya akan meminta suap" katanya.


Adapun teman-teman yang ikut menemui sahabat karib ini, kata dia, hanya diberikan uang pengganti transport perjalanan dari Lombok Timur ke Mataram.

Baca Juga: Rizky Billar Penuhi Panggilan Pemeriksaan Polisi Terkait Kasus KDRT Lesti Kejora


Kalaupun itu dikatakan suap, bagi Suhaidy, itu terlalu kecil, kenapa tidak sekalian sebuah harga mobil saja.


"Jadi, semua apa yang disangkakan kepada saya, itu tidak benar, dan karena ada kepentingan mereka yang belum terakomodir," katanya. ***

Editor: Yulius Ndakadjawal

Tags

Terkini

Terpopuler