Tokoh perempuan yang juga peneliti LIPI RI ini mengatakan, hal tersebut telah dia lihat sejak kedatangannya pertama kali ke Denpasar, pada tahun 1952 lalu saat dia masih menjadi siswa yang mengikuti perjalanan wisata.
"Saya melihat saat itu bagaimana kesetaraan antara perempuan dan laki laki di Bali sungguh nyata. Mereka bisa bekerja sama dan bergotong royong dalam pekerjaan rumah tangga maupun urusan agama dan adat. Hal ini kemudian yang menginsipirasi saya di kemudian hari untuk terus sekuat tenaga memperjuangkan hak kesetaraan gender dengan tiga hal penting yakni "setara, adil dan tulus" di berbagai kesempatan," tuturnya.
Baca Juga: Biar Seprai Rapi Terus Tak Mudah Kusut, Coba Tradisi 'Menganji' dari Padang, Coba di Rumah
Sjamsiah juga menekankan, kemitraan antara perempuan dan laki laki haruslah diwujudkan dengan kesungguhan. Karena hal ini nantinya yang akan membekali kita dalam proses membentuk dan mencetak generasi muda di masa mendatang.
Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga, mengapresiasi semangat dan pola pemikiran Sjamsiah Achmad yang dinilainya bisa menjadi inspirasi pengembangan dan pemberdayaan perempuan Kota Denpasar. Untuk itu, Bintang mendorong para
Pemkot Denpasar untuk memberikan kesempatan pada kaum perempuan dalam mengisi pembangunan Kota Denpasar.
"Ini tentu menjadi hal yang penting dalam mewujudkan kesetaraan gender dan mendorong pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Baca Juga: Kecewa pada Israel, Menlu Retno Walk Out Saat Sidang DK PBB, Berikut Profil dan Prestasinya
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara mengemukakan, pihaknya siap sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui pelibatan di banyak kegiatan.
"Seperti halnya di PKK banyak kegiatan yang melibatkan perempuan. Ini sebagai wujud pemberdayaan para perempuan agar dapat mengembangkan diri dan juga bisa menginspirasi sesama," kata Antari Jaya Negara.
Baca Juga: Gempa M 4,8 Terjadi di Laut Tenggara Kuta Selatan, Dirasakan Wilayah Bali dan Lombok