Update Tewasnya Taruna STIP: Keluarga Putu Satria Berharap Kasus Tak Mandek Setelah Viral

- 6 Mei 2024, 18:03 WIB
Ayah Putu Satria, taruna STIP yang menjadi korban kekerasan dalam kampus, tengah memandangi karangan bunga duka cita di rumahnya di Klungkung Senin 6 Mei 2024. Salah satu karangan bunga berasal dari dari Menteri Perhubungan yang menaungi sekolah tempat ankanya menimba ilmu untuk meraih cita cita,
Ayah Putu Satria, taruna STIP yang menjadi korban kekerasan dalam kampus, tengah memandangi karangan bunga duka cita di rumahnya di Klungkung Senin 6 Mei 2024. Salah satu karangan bunga berasal dari dari Menteri Perhubungan yang menaungi sekolah tempat ankanya menimba ilmu untuk meraih cita cita, /Saiful Indobalinews

 

INDOBALINEWS - Pasca kematian mahasiswa taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, asal Bali Putu Satria Ananta Rastika (19), akibat dianiaya seniornya, tersangka Tegar Rafi Sanjaya (TRS) pada Jumat,  3 Mei 2024 lalu, rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali masih terus didatangi kerabat dan teman korban.

Puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa berjejer sekitar 25 meter dari jalan raya hingga rumah duka, diantaranya dari menteri perhubungan dan civitas dan alumni STIP dari berbagai daerah.

Hingga hari ini Senin 6 Mei 2024 orang tua korban belum sepenuhnya pulih dari rasa kehilangan putra sulung harapan keluarga ini.

Ibu Putu Satria, taruna STIP yang jadi korban kekerasan dalam kampus, tengah menerima tamu dan kerabat yang masih berkunjung ke rumahnya di Klungkung Senin 6 Mei 2024.
Ibu Putu Satria, taruna STIP yang jadi korban kekerasan dalam kampus, tengah menerima tamu dan kerabat yang masih berkunjung ke rumahnya di Klungkung Senin 6 Mei 2024. Saiful Indobalinews

Baca Juga: Piala Asia Wanita U-17 2024 di Bali Dimulai Hari Ini, Indonesia Tantang Filipina di Babak Penyisihan

Paman korban, I Nyoman Budiarta, mengatakan kasus ini harus diusut tuntas dan tersangka harus mendapat hukuman setimpal.

"Kami berharap pihak kepolisian dan pihak kampus tidak hanya melakukan pemerosesan kasusnya setengah setengah karena viral, tapi setelah itu hilang," ujar Nyoman Budiarta saat ditemui di Klungkung Bali Senin 6 Mei 2024.

Paman Putu Satria berharap kasus kematrian keponakannya ini tak mandek usai jadi viral.
Paman Putu Satria berharap kasus kematrian keponakannya ini tak mandek usai jadi viral. Saiful Indobalinews

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah