Pilu, Kakak Beradik Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung Bali, Sang Kakak Dikenal Pekerja Keras dan Pendiam

- 28 Mei 2024, 14:13 WIB
Kakak beradik yatim piatu yang bunuh diri di jembatan Tukad Badung Minggu 25 Mei 2024.
Kakak beradik yatim piatu yang bunuh diri di jembatan Tukad Badung Minggu 25 Mei 2024. /Dok Polres Badung

 

INDOBALINEWS - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga kakak beradik asal Banjar Dinas Rendetin Desa Bontihing Kecamatan Kubutambahan, Buleleng Bali hingga Selasa 28 Mei 2024 usai peristiwa tragis yang dilakukan kakak beradik, IKS (31) dan IPY (5).

Kakak beradik yang sudah yatim piatu ini nekat loncat dari jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Minggu 26 Mei 2024.

Menurut Kepala Seksi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma kedua kakak beradik ini nekat mengakhiri hidup karena masalah ekonomi. "Dugaan motif, adanya masalah ekonomi karena korban dan adiknya merupakan anak yatim piatu dan tidak mempunyai pekerjaan tetap (serabutan)," kata Kepala Seksi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma, Senin 27 Mei 2024 kepada wartawan.

Baca Juga: Jika Menang Pilpres AS 2024, Trump akan Usir Mahasiswa Asing Pro Palestina

Polisi dan warga saat mengevakuasi 2 kakak beradik yang bunuh diri melompat dari jembatan Tukad Badung Minggu 25 Mei 2024.
Polisi dan warga saat mengevakuasi 2 kakak beradik yang bunuh diri melompat dari jembatan Tukad Badung Minggu 25 Mei 2024. Dok Polres Badung

Saat ini jenazah keduanya telah dimakamkan di Setra Desa Adat Rendetin Bontihing pada Senin dinihari kemarins ekitar pukul 03.00 Wita.

 

Oleh keluarga dan warga setempat jenazah langsung dibawa ke setra untuk dimandikan dan dimakamkan mengingat meninggal dunia akibat bunuh diri sehingga tidak dibawa ke rumah duka.

Di mata keluarga, sang kakak IPY dikenal sebagai pribadi pekerja keras dan pendiam. Ia lebih sering berada di rumah untuk mengurus adiknya dan memperbaiki barang-barang elektronik milik warga setempat.

 

Sebelumnya ia pernah bekerja sebagai montir di bengkel motor, namun setelah ibunya meninggal ia harus berhenti bekerja karena harus mengurus adiknya.

Baca Juga: Update Kasus Kematian Vina: Polda Jabar Dalami Keterlibatan Ortu Pegi alias Perong

"Bapaknya meninggal sekitar 4-5 tahun lalu sementara ibunya meninggal 2 tahun lalu, 1 kakaknya sudha menikah dan yang satu lagi sakit. Mungkin karena putus asa adiknya gak ada yang urus sedangkan kaka yang satu cacat," ujar Ni Luh Resmini salah satu kerabat IKS dan IPY kepada wartawan Selasa 28 Mei 2024.

Keluarga juga tak menyangka kedua kakak beradik putra dari pasangan Nyoman Sukarta dan Made Angga Rini bisa mengambil keputusan untuk bunuh diri. Pihak keluarga juga mengatakan IKS selama ini tak pernah bercerita persoalan yang dihadapinya.

 

Peristiwa bunuh diri ini diketahui pertama kali oleh seorang saksi yang sedang berada di jembatan tersebut sekitar pukul 16.45 Wita. Saat itu, saksi melihat ada seorang laki-laki dan anak kecil berdiri tidak jauh darinya di jembatan itu.

Namun, beberapa saat kemudian saksi tidak melihat lagi keberadaan mereka dan diduga bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Ayung. Atas kejadian itu, saksi langsung melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Petang yang dilanjutkan dengan mengerahkan anggota ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Plant-Based Diet Tingkatkan Kesehatan pada Wanita dengan Kanker Payudara, Kok Bisa?

Setiba di lokasi, polisi menemukan sebuah sepeda motor tanpa pemilik dan di dalam joknya terdapat satu buah KTP, SIM, STNK, satu buah ponsel, dan sepasang sandal. Selanjutnya, polisi bersama beberapa warga sekitar turun ke sungai untuk mencari keberadaan korban.

Sesampai di dasar sungai kurang lebih jarak 30 meter ada sebatang pohon yang patah." Merasa curiga kedua personel tersebut mengecek tempat tersebut dan ditemukan satu orang dewasa dan satu orang masih anak-anak dalam keadaan meninggal dunia. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah