Tergolong Green Energy, Ini Manfaat Briket Biomasa bagi Lingkungan

30 Oktober 2023, 13:04 WIB
Ekspor perdana sampel satu kilogram briket arang dan sembilan kilogram gula merah yang dikirim ke Moskow, Rusia, melalui Bandara Sultan Babullah Ternate. /Abdul Fatah/

INDOBALINEWS - Biomassa briket adalah alternatif ramah lingkungan untuk batu bara yang dapat dibuat dari serbuk gergaji, kayu serat, kulit kayu, sekam padi, jerami, dan cangkang kacang tanah.

Masyarakat menyukai briket biomassa karena mereka dibuat dari limbah daur ulang dan dapat digunakan sebagai alternatif ramah lingkungan untuk batu bara. Mesin briket komersial pertama dibuat pada tahun 1865.

Saat ini, mesin serupa dapat digunakan untuk mengubah ratusan bahan organik berbeda menjadi briket ramah lingkungan. Pilihan populer saat ini termasuk serbuk gergaji daur ulang, kulit kayu, sekam padi, jerami, cangkang kacang tanah, dan bahkan sampah kota.

Baca Juga: Analisis SWOT: Kenali Ancaman yang Perlu Diwaspadai dalam Bisnis Briket

Dilansir dari entrepreneur.com, Senin, 30 Oktober 2023, berikut lima manfaat briket yang paling nyata untuk lingkungan. Yuk simak ulasannya!

1. Briket Kayu Membantu Mencegah Deforestasi

Menurut para ahli, briket kayu bukan hanya alternatif yang bagus untuk batu bara, tetapi juga jauh lebih ramah lingkungan daripada kayu bakar biasa. Briket lebih padat energi dan biasanya lebih kering daripada kayu bakar, yang membantu mereka terbakar lebih bersih dan efisien.

Tidak seperti produksi kayu bakar, yang dapat terkait dengan deforestasi, tidak perlu menebang pohon untuk membuat briket kayu. Ini karena briket kayu biasanya terbuat dari bahan yang dibuang selama proses pemotongan kayu, yang menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan dan ekonomis.

Baca Juga: Briket: Tak Hanya Diekspor ke Arab Saudi, Berikut Negara Timur Tengah Lainnya Pengimpor dari Indonesia

2. Briket Dapat Membantu Mengurangi Limbah Tempat Pembuangan

Selain limbah pabrik penggergajian, ada banyak bahan limbah alternatif yang dapat diolah menjadi briket bahan bakar. Di antaranya adalah limbah teh, yang merupakan hasil dari India sebagai produsen teh terbesar kedua di dunia. Sejumlah besar limbah teh ini dapat diubah menjadi biochar, lalu dikompakkan menjadi briket dengan nilai kalor yang tinggi.

Selain itu, limbah tebu, yang melibatkan sektor gula yang penting dalam perekonomian India, juga dapat dijadikan sumber energi yang murah, bersih, dan ramah lingkungan. Permasalahan serius terkait pembakaran sekam padi juga dapat diatasi dengan mengubahnya menjadi briket biomassa, sebuah alternatif berkelanjutan.

Hal serupa berlaku untuk jerami gandum, yang bisa diubah menjadi briket berkualitas tinggi, lebih padat energi daripada briket sekam padi. Sementara itu, setiap tahun India menghasilkan 62 juta ton limbah padat kota, yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah.

Namun, sebagian besar limbah ini bisa diolah menjadi briket biomassa, terutama limbah dapur, yang hampir seluruhnya dapat dihancurkan dan dikompakkan menjadi briket yang berguna.

Baca Juga: Tips Mengatasi Tantangan pada Bisnis Briket

3. Produksi Briket Menciptakan Pekerjaan di Daerah Pedesaan

Penciptaan lapangan kerja dalam sektor energi berkelanjutan adalah manfaat signifikan lainnya. Produksi briket biomassa umumnya dilakukan oleh produsen skala kecil yang berlokasi dekat dengan sumber bahan limbah yang digunakan untuk pembuatan briket.

Ini berkontribusi pada penciptaan pekerjaan sepanjang tahun di daerah pedesaan. Dari pengumpulan dan pengangkutan bahan baku hingga operasi mesin penekan dan pengemasan produk, beragam peran menciptakan peluang pekerjaan.

Karena setiap fasilitas pembuatan briket memiliki kapasitas terbatas, ada potensi untuk memiliki beberapa fasilitas serupa di sekitar sumber bahan limbah, yang pada gilirannya meningkatkan jumlah lapangan kerja yang tersedia.

4. Briket Biomassa Dapat Meningkatkan Kualitas Udara

Batu bara dikenal sebagai penyebab utama polusi udara, namun kurang banyak yang menyadari bahwa kayu bakar yang kurang kering juga memiliki dampak serius pada kualitas udara di India.

Saat kayu yang masih lembab dibakar, berbagai senyawa berbahaya dilepaskan ke udara, beberapa di antaranya bersifat beracun dan karsinogenik. Senyawa-senyawa ini terbentuk saat kelembaban yang terkandung dalam kayu berinteraksi dengan api, menghasilkan asap. Semakin rendah kadar kelembaban dalam bahan bakar biomassa, semakin sedikit asap yang dihasilkan, mengurangi tingkat polusi udara.

Kayu yang baru dipotong dapat mengandung 50-70% kelembaban dan menghasilkan banyak asap saat dibakar. Sebaliknya, kayu bakar yang kering, dengan kadar kelembaban di bawah 20%, dianggap aman untuk kesehatan dan lingkungan.

Briket biomassa biasanya mengandung kurang dari 9% kelembaban, menjadikannya salah satu jenis bahan bakar biomassa yang paling bersih.

5. Briket Biomassa Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Sama seperti bahan bakar pemanas lainnya, briket biomassa memiliki potensi untuk digunakan dalam pembangkit listrik termal. Saat digunakan sebagai pengganti batu bara dan gas di pembangkit listrik kecil, briket biomassa dapat membantu menurunkan harga listrik di wilayah pedesaan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mengurangi emisi dari pembangkit listrik.

Dalam situasi di mana energi matahari dan angin masih mahal, briket biomassa bisa menjadi langkah awal menuju pembangkit listrik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dalam menjalankan bisnis briket biomassa, kita dapat melihat beberapa manfaat penting. Masih banyak manfaat lain yang dikontribusikan briket untuk lingkungan. Dengan semua manfaat ini, bisnis briket biomassa bisa menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan ekonomis. *

Editor: Wildan Heri Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler