5 Bisnis Unggulan Masa Depan, Kecerdasan Buatan Jadi Salah satunya Menurut Ignasius Jonan

- 27 November 2020, 11:37 WIB
Ignasius Jonan
Ignasius Jonan /instagram @ignasius.jonan

INDOBALINEWS - Komisaris Independen yang baru ditunjuk oleh PT Sidomuncul, Ignasius Jonan memberikan pandangannya bahwa ada lima bisnis unggulan di masa depan. 

Yang menurut Ignasius Jonan, mereka itu (pelanggan) sudah datang, dan bukan hanya mau atau berencana datang saja, yang akhirnya meminta kita harus selalu siap dengan kondisi itu.

"Ada lima bisnis atau kegiatan ke depan yang sangat menarik. Saya bilang tuh, 'they are coming' (mereka datang), bukan 'they will come' (mereka akan datang). They are coming faster and faster to our life (mereka datang semakin cepat dalam hidup kita)," kata Jonan dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis, seperti yang dikutip Indobalinews dari laman Antara (26/11).

Baca Juga: 15 Karyawan Proyek PLTU II Cirebon, Positif Covid-19, Proyek Tetap Berjalan, Sebagian Dirumahkan

5 Bisnis Unggulan Masa Depan itu adalah:

  1. Energi Baru Terbarukan 

Menurut Jonan, energi terbarukan itu adalah hal yang wajib dikembangkan di masa depan. 

"Renewable energy ini menurut saya, it is mandatory (ini wajib). Mau dihitung bagaimana pun it is beyond economic calculation (di luar hitungan ekonomi), ini harus duduk mau beres bagaimana," katanya.

Baca Juga: ICW Kritik Jokowi, ‘Presiden Lebih Berhati-hati Dalam Memilih Orang Yang Akan Digandengnya!’

  1. Kendaraan atau Mobil Listrik

Menurut Jonan, pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan demi masa depan dunia. Baik dengan menggunakan teknologi hidrogen maupun baterai lithium. 

Dalam pandangan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini. Sepuluh tahun kedepan, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia, bisa mencapai 10 ribu dolar AS. 

Maka Jonan memprediksi akan banyak kendaraan listrik yang akan digunakan warga.

"Misal dalam 10 tahun, GDP 2030 itu 10 ribu dolar AS, atau naik 2,5 kali dalam 10 tahun, itu berapa kendaraan bermotor yang dibutuhkan. Kalau semua pakai combustion engine, luar biasa polusinya. Apalagi kita tidak tertib menggunakan yang ramah lingkungan," katanya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Diberi Label Halal, Telah Penuhi Aspek Produksi Obat Yang Baik

  1. Bisnis Online

Meningkatnya penggunaan internet di masa sekarang. Jonan pun melihat prospektif bisnis online

Menurut Jonan, perkembangan bisnis daring akan memberi dampak. Dampak pada platform properti secara keseluruhan. 

Ia menilai gedung perkantoran, perumahan dan properti lainnya harus mendukung ketersediaan koneksi internet yang cepat.

"Mungkin sekarang kompleks perumahan atau wilayah dengan broadband (koneksi internet cepat) luar biasa, yang fast broadband, itu mungkin nilainya akan naik," katanya.

Baca Juga: Murid Sekolah Dasar di Karangasem dan Bangli, Dapat Bantuan Handphone dari Pertiwi Indonesia Bali

  1. Sektor Lingkungan Hidup

Banyak pihak sekarang memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan. Bahkan PBB dan World Economic Forum (WEF) pun sudah mendorong program penanaman 1 triliun pohon di dunia. 

Wajar jika Jonan memperkirakan bahwa sektor lingkungan hidup akan menjadi bisnis unggulan. 

"Uni Eropa, waktu saya bertugas juga sudah ribut mempermasalahkan hasil perkebunan sawit kita, apakah ini memenuhi standar eco friendly atau tidak. Ini akan datang, tidak hanya secara bidang karena makin lama akan datang," katanya.

Baca Juga: 50 Orang Sembuh 5 Meninggal Hari Ini di Bali, Update Kasus Covid Kamis 26 November 2020

  1. Kecerdasan Buatan atau AI

Bisnis yang terakhir ini. Menurut Jonan tidak kalah penting dengan empat bisnis sebelumnya. 

Bisnis kecerdasan buatan atau AI sudah mulai masuk dalam kehidupan kita. 

Menurut Jonan, AI merupakan tulang punggung dari revolusi industri 4.0. Revolusi industri yang tengah digadang-gadang pemerintah. 

Teknologi revolusi 4.0. nantinya akan menciptakan aktivitas robotik. Aktivitas robotik yang bisa menggantikan peranan manusia.

Baca Juga: Cara Belajar Tajwid Al-Qur’an, Agar Tidak Salah Dalam Membacanya

"Ini kalau datang, negara kita harus memikirkan workforce (tenaga kerja) kita mau dididik bentuk apa lagi. Kalau Dubes mungkin enggak bisa pakai robot. Tapi banyak kegiatan bisa pakai robot. Banyak. Workforce kita bagaimana, ini yang harus kita lakukan untuk bisa menyesuaikan dengan zaman masa depan," pungkas Jonan. DS(***)



Editor: Rudolf

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah