"Kadus Bukian sebelum mengakhiri hidupnya sempat membuat postingan 'wasiat' melalui Facebook. Disimpulkan korban meninggal murni karena gantung diri. Dari hasil olah TKP dan visum luar, tidak ditemukan adanya tanda tanda bekas kekerasan di tubuh korban," jelasnya.
Dari anusnya keluar kotoran, sementara dilehernya ditemukan lebam melingkar bekas jeratan tali. Pria itu disimpukan tewas gantung diri.
Baca Juga: Wagub Bali Apresiasi Institusi Beri Kompensasi Korban Terorisme
Ia ditemukan tewas menggantung Rabu siang 14 Oktober 2020 oleh saksiKepala Desa (Perbekel) Bukian, I Made Junartha.
Junartha mengatakan sengaja melalukan pencarian, setelah curiga melihat postingan Facebook (FB) korban.
Dalam wasiatnya di status FB, korban Made Yudana menyampaikan permintaan maaf kepada istri, ketiga anak, dan cucunya. Juga minta maaf kepada teman sesama kelian banjar dinas, Perbekel Bukian, anggota DPRD Gianyar, hingga Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra.
Baca Juga: 37 Pelaku Narkoba Dibekuk Polresta Denpasar
Korban juga sekalian menitipkan tiga anak-anaknya agar dibantu dapat pekerjaan. Khusus untuk anak bungsunya yang masih Kelas IV SD, korban meminta agar bisa tetap sekolah.
Saat Junartha tiba di TKP, ia mendapati pintu gubuk itu dalam keadaan tertutup. Setelah pintu dibuka, Made Junartha menemukan korban sudah mengantung dengan leher terjerat tali plastik yang dikaitkan pada balok lambang setinggi 3 meter.
Baca Juga: Surat Palsu Galang Dana Pengamanan Pilkada, Catut Nama Gubernur