Australia Buat Lompatan Kebijakan Dramatis Agar Warganya Yang Terdampar di Luar Negeri Bisa Pulang

27 November 2020, 18:16 WIB
Perdana Menteri Australia, Scott Morison /Twitter @scottmorison

INDOBALINEWS - Lockdown atau Pembatasan Sosial Skala besar di Australia yang mulai dijalankan lagi di Australia, membuat banyak warganya yang sedang perjalanan di luar negeri tidak bisa kembali pulang ke negaranya.

Kebijakan pembatasan itu pun membuat penerbangan menuju Australia kekurangan penumpang karena diberlakukan pembatasan kedatangan internasional secara nasional.

Sejumlah warga Australia yang sempat terdampar di San Francisco, akhirnya dijadwalkan terbang pulang setelah pemerintah federal merevisi batasan penumpang pada penerbangan United Airlines.

Baca Juga: Ribuan Warga Australia Terdampar Tidak Bisa Pulang, Marah Kepada Pemerintah

Departemen Infrastruktur, Transportasi, Pengembangan Regional, dan Komunikasi kini telah merevisi batasan United Airlines untuk membantu warga Australia yang terlantar di luar negeri bisa pulang.

Sebanyak tiga puluh warga Australia telah mendapat konfirmasi dari United Airlines, bahwa mereka telah didaftarkan ulang untuk penerbangan yang akan meninggalkan AS pada Jumat malam waktu setempat.

Baca Juga: ICW Kritik Jokowi, ‘Presiden Lebih Berhati-hati Dalam Memilih Orang Yang Akan Digandengnya!’

Namun sempat ada kejadian, warga Australia yang akan terbang dari San Francisco ke Sydney menjadi batal, karena pesawat mereka gagal lepas landas ada masalah mekanis. 

Dengan alasan kuota yang tersedia untuk penumpang harian ke NSW pada awalnya, disebut sebagai alasan mereka tidak segera diberikan kesempatan pada penerbangan berikutnya.

Baca Juga: Cara Belajar Tajwid Al-Qur’an, Agar Tidak Salah Dalam Membacanya

Jika hal ini  tidak berhasil, dengan terpaksa mereka akan menunggu berminggu-minggu untuk penerbangan, dan harus membelanjakan ribuan dolar AS untuk membeli tiket kelas bisnis, atau kembali ke tempat mereka tinggal di AS.

Mengambil dari info  media sosial, kelompok warga negara Australia itu meminta bantuan saat mereka hendak masuk ke kamar hotel bandara, agar bisa beristirahat.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Diberi Label Halal, Telah Penuhi Aspek Produksi Obat Yang Baik

Sekarang, mereka semua akan diakomodasi pada penerbangan United Airlines keesokan harinya.  Jika mereka tidak mendapat bagian maka departemen terkait akan bekerja untuk memastikan mereka mendapat tempat dalam penerbangan beberapa hari mendatang.

Australia mengatakan sedang bekerja dengan negara bagian dan teritori untuk meningkatkan kapasitas karantina hotel. Karena lebih dari 36.000 warga Australia yang berada di luar negeri dan masih berjuang untuk pulang.

Baca Juga: 50 Orang Sembuh 5 Meninggal Hari Ini di Bali, Update Kasus Covid Kamis 26 November 2020

Perdana Menteri Australia akhirnya setuju agar mengupayakan mereka semua dibawa pulang, namun pemimpin oposisi Anthony Albanese mengatakan itu tidak bisa diterima.

"Perdana menteri mengatakan dia akan membawa warga Australia pulang untuk Natal, namun didapati informasi bahwa tidak ada penerbangan lagi," katanya seperti dikutip dari 7news.com.au(***)



Editor: Rudolf

Sumber: 7news.com.au

Tags

Terkini

Terpopuler