INDOBALINEWS - Para pemimpin dari 14 negara , termasuk Indonesia menyepakati komitmen agenda aksi laut baru untuk mewujudkan ekonomi laut berkelanjutan.
Komitmen tersebut didasari pemahaman bahwa laut yang menjadi pusat kehidupan, tempat mata pencaharian dan ekonomi sedang berada dalam ancaman akibat tekanan dari berbagai hal seperti polusi, penangkapan ikan berlebih, dan perubahan iklim.
Dalam pertemuan virtual, High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy (HLP SOE) atau panel laut itu, keempat belas kepala negara berkomitmen melakukan pengelolaan berkelanjutan 30 juta km persegi perairan nasional yang ada di wilayah mereka.
Baca Juga: Golden Truly Tutup, Pelanggan Sedih
“Kesejahteraan manusia sangat berkaitan dengan kesehatan laut," kata Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi hari ini.
Pimpinan HLP SOE ini menambahkan, laut berperan penting untuk menunjang keberadaan manusia, menstabilkan iklim, dan mendorong kemakmuran yang lebih besar. Menurutnya, membangun ekonomi laut berkelanjutan yang memadukan semangat perlindungan dan pemberdayaan adalah salah satu peluang terbesar saat ini.
Baca Juga: Ini Dia 10 Calon Kepala Daerah Terkaya Dan 'Termiskin ' Versi KPK, Jelang Pilkada Serentak
Presiden RI, Joko Widodo, dalam pidato peluncuran dokumen transformations HLP SOE menyampaikan bahwa Indonesia yakin dengan pengelolaan laut yang berkelanjutan.
“Sumber daya maritim melimpah yang kita miliki akan mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 dan menjadi landasan untuk pembangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan. Kami berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan menganut moto Jalesveva Jayamahe, di Laut kita Jaya,” tegasnya.