Renungan Harian Kristen, Hilangkan Sentimen

17 Januari 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi Umat Kristen sedang beribadah, Selasa 17 Januari 2023 /Pixabay/

INDOBALINEWS – Renungan Harian Kristen, hilangkan sentimen.

Bahan bacaan ; Yohanes 4:1-42


Yohanes 4:42. …dan mereka berkata kepada perempuan itu: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”

 

Baca Juga: Renungan Harian Kristen, Tangan Tuhan yang Pegang


Sentimen antar kelompok, antar suku, antar etnik bahkan antar bangsa, hingga hari ini masih banyak yang terpelihara.

Catatan Alkitab tentang sentimen antara Yahudi dan Samaria berawal pada tahun 722 SM, setelah Kerajaan Israel Utara ditaklukkan oleh Salmaneser, raja Asyur. Bangsa Israel pada umumnya dibuang ke negara taklukan Asyur lainnya dan bangsa dari negara-negara taklukan lainnya dipindahkan ke Israel Utara. Terjadilah percampuran penduduk bahkan keyakinan. Inilah awal mula lahirnya bangsa Samaria.

Walau bangsa Yehuda, Kerajaan Israel Selatan kemudian ditaklukkan Babel (535 SM) dan dibuang selama 70 tahun ke Babel, tetapi saat mereka  kembali, bangsa Yehuda ini masih asli tidak bercampur.

 

Baca Juga: Wiljan Pluim 'Menghilang' Saat PSM Makassar Jamu PSS Sleman, Belum Pasti Tampil Lawan Bali United

 

Saat mereka kembali banyak dihalangi oleh orang-orang Samaria dan hubungan keduanya boleh dikatakan tidak pernah sungguh membaik.

Pada zaman Tuhan Yesus, orang Yahudi menyebut orang Samaria itu sebagai orang asing. Keduanya tidak bergaul sebagai tetangga apalagi sebagai saudara.

Inilah catatan dua komunitas yang bertetangga tetapi, hubungan keduanya tidak baik, ada isolasi yang diakibatkan oleh sentimen.

 

Baca Juga: Renungan Harian Kristen, Tenang, Jangan Panik

 

Namun hari itu, tengah hari di tepi sumur Yakub di Sikhar, Samaria, berawal dengan pelayanan Tuhan Yesus terhadap perempuan Samaria. Perempuan ini alami perubahan sikap, sebab ia pun mengisolasi diri karena aibnya yaitu kemungkinan ia mandul yang membawanya kepada nikah-cerai hingga lima kali. 

Perempuan itu berubah menjadi pewarta Injil Keselamatan kepada bangsanya. Respon dari berita yang bernada sukacita itu luar biasa, banyak orang Samaria yang percaya kepada Tuhan Yesus.

 

Baca Juga: Bali United Sengaja Ulur Waktu, Pelatih Persija Jakarta Sebut Itu Bukan Sikap yang Benar, Harap Wasit Tegas

 

Saat sentimen hilang, berkat pun datang. Anugerah keselamatan Tuhan Yesus bisa mereka nikmati. Hilangkan gengsi kekelompokan agar berkat mengalir kepada semua orang. Sentimen hilang, berkat pun datang.

Doa: “Bapa di dalam nama Yesus, ajar aku meneladani-Mu. Amin.”

 

Renungan Harian Kristen, hilangkan sentimen disadur dari Renungan Harian GBI Pasko. ***

Editor: Yulius Ndakadjawal

Sumber: GBI Pasko

Tags

Terkini

Terpopuler