INDOBALINEWS - Dampak Pandemi Covid-19, para pekerja di dunia pariwisata kini hanya meratapi nasibnya sendiri. Pasalnya, kebanyakan para pekerja pariwisata dirumahkan.
Sampai saat ini, dunia pariwisata masih belum membuka pintu masuk untuk wisatawan mancanegara. Sehingga, berdampak kunjungan wisata di tempat pariwisata menjadi sepi.
Baca Juga: Waspada Provokasi Jelang Pergantian Tahun Baru 2021, Imbau Polri
Hal ini membuat banyak para pekerja pariwisata menjadi kebingungan untuk bisa bertahan hidup selama pandemi.
Untuk bisa bertahan hidup, salah satu pekerja pariwisata yang dirumahkan karena situasi Covid-19 yakni I Putu Arya Adi Hartawan, 28 tahun dan I Kadek Martha Adi Atmika, 23 tahun asal Banjar Riang Tengah Desa Rianggede Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan mencoba membuka usaha sendiri.
Baca Juga: Jam Malam di Bali Mulai 30 Desember 2020-2 Januari 2021
Usaha yang didirikan adalah usaha menjual coffee jenis Coffee Robusta. Usaha tersebut bernama Hegnel Coffee yang berada di sekitaran persawahan di Banjar Riang Tengah Desa Rianggede Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan.
"Karena dampak pandemi terus karena sudah buntu dan tidak bisa bekerja di pariwisata, sehingga mencoba membuka usaha dengan modal pas pasan," kata Arya dengan bersemangat saat ditemui wartawan di Hegnel Coffee, Rabu 30 Desember 2020.
Baca Juga: Akhirnya Gisel Mengaku Sebagai Pemeran Video Mesum 19 Detik Yang Viral