Network
“Saatnya bagi pemasar untuk sepenuhnya memahami setiap aspek permainan,” cetusnya.
Gim telah mengalami pertumbuhan luar biasa selama beberapa tahun terakhir, dan pandemi telah mempercepat pertumbuhan ini secara signifikan.
Pada akhir 2021, Asia Tenggara menjadi rumah bagi lebih dari 250 juta gamer seluler, naik 100 juta selama 5 tahun terakhir.
Gamer bukan lagi demografi tunggal, ditambah dengan konsumsi yang telah meluas hingga mencakup beragam audiens: 70% berusia di atas 25 tahun, lebih dari 50% gamer di Asia-Pasifik adalah wanita, dan 68% bahkan tidak menganggap diri mereka sendiri gamer.
Baca Juga: Laga BRI Liga 1: Bali United Bermain Seri Melawan PSM Makassar
Peluang bagi pemasar untuk melibatkan konsumen melalui permainan sangat berbeda dibandingkan masa lalu. Ada fokus yang lebih besar pada inovasi dalam teknologi gim.
Tom menyebut sangat penting bagi pemasar untuk mengetahui siapa pemain gim saat ini, apa motivasi mereka bermain, dan bagaimana mereka menghabiskan waktu bermain atau mengonsumsi konten gim.
Setelah mendaftar di platform, pengguna akan dapat mengakses serangkaian video berukuran kecil yang dirancang secara efektif untuk memberikan pengetahuan dan wawasan terkait gim dan iklan gim seluler.
“Platform ini gratis untuk digunakan, dan video dapat diakses kapan saja sesuai permintaan,” tuturnya.
Baca Juga: Sibuk Jadi Produser Film dan Pemilik Persikota, Prilly Latuconsina: Konsentrasi Harus Terbagi
