"Masyarakat dapat menyaksikan dengan mata kepala, tanpa alat khusus, tidak seperti gerhana matahari yang menggunakan filter," kata Andi.
Baca Juga: Kapolri: Presidensi Indonesia di G20 Dapat Memberikan Solusi Bagi Perdamaian Dunia
Gerhana bulan total tersebut berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.
Andi menuturkan gerhana bulan total berbeda dengan gerhana matahari total karena bulan hanya masuk ke dalam bayangan inti (umbra) bumi sementara cahaya bulan adalah pantulan dari cahaya matahari yang mengenai permukaan bulan.
Baca Juga: Pensiun dari Sepak Bola, Ini Profesi Terkini Deretan Legenda Bali United
Sehingga intensitas cahayanya jauh lebih kecil dibandingkan intensitas cahaya matahari.
Oleh sebab itu, ia mengatakan gerhana bulan total aman dilihat langsung tanpa bantuan alat khusus.
Baca Juga: Upaya Mencari Keadilan Membuahkan Hasil, MA Putuskan Notaris Hartono Tak Bersalah
Jika ingin mengabadikan fenomena astronomis tersebut, masyarakat dapat menggunakan kamera ponsel, kamera DSLR atau dapat memakai teleskop yang terhubung dengan kamera CCD dan laptop/PC.***