Banjir Landa Kepulauan Sula, Bupati Tetapkan Status Darurat Hingga 21 Juli 2022

15 Juli 2022, 19:34 WIB
Rumah warga usai musibah banjir landa Kepulauan Sula Maluku Utara Rabu 13 Juli 2022. /Dok BNPB

 

 

INDOBALINEWS - Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsih Mus menetapkan status darurat pada Kamis 14 Juli 2022, menyusul musibah banjir yang melanda wilayah tersebut.

"Penetapan ini terhitung sejak 14 hingga 21 Juli 2022," ujar Fifian dalam pernyataan resmi BNPB Jumat 15 Juli 2022.

Fifian memerintahkan perangkatnya dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mempercepat penanganan darurat banjir di wilayah. Di samping itu, upaya ini untuk kesiapsiagan menghadapi potensi bahaya banjir susulan.

Baca Juga: Kos Kosan 4 Pintu Dilalap si Jago Merah, Kerugian Ditaksir Rp150 Juta

Sebelumnya dilaporkan banjir melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, pada Rabu 13 Juli 2022. Satu hari pascabencana, Bupati setempat menetapkan status tanggap darurat bencana.

Sementara, prakiraan cuaca pada hari ini menyebutkan wilayah Kepulauan Sula berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, sedangkan esok hari Sabtu 16 Juli 2022 hujan ringan.

Banjir yang terjadi setelah hujan lebat disertai angin kencang menerjang tiga kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sula mencatat peristiwa yang berlangsung pada pukul 21.00 WITA ini merendam 13 desa pada sejumlah kecamatan.

Baca Juga: Dikhawatirkan, Indonesia Masuki Gelombang Keempat Penularan Varian Covid 19

Berikut ini wilayah desa yang terdampak di tiga kecamatan, Desa Fagudu, Falahu, Fogi, Mangon, Pastina, Umalaya, Waibau, Waiham dan Wai Ipa di Kecamatan Sanana.

Desa Fukwew, Mangega dan Pohea di Kecamatan Sanana Utara, serta Desa Pastina di Sulawesi Tengah.

BPBD melaporkan 750 KK terdampak pada sejumlah desa. Tidak ada laporan korban jiwa atau warga yang mengungsi.

Baca Juga: Amankan Acara Meeting Presidensi G20, Polda Bali Perketat Pintu Masuk di kawasan BNDCC

Banjir dengan tinggi muka air 60 - 70 cm ini mengakibatkan rumah rusak berat 7 unit dab terdampak 750 unit. Sedangkan infrastruktur publik, BPBD menyebutkan fasilitas pendidikan terdampak 8 unit dan kesehatan 2 unit.

Selain itu, beberapa fasilitas terdampak berupa talud penahan banjir 2 unit, jembatan 2 unit, kantor 4 unit, serta jalan 2 titik.

Sejak dini personel BPBD Kepulauan Sula telah bersiaga untuk mengantisipasi kondisi warga yang membutuhkan evakuasi. Berbagai unsur terlibat dalam penanganan darurat, seperti TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan serta OPD terkait.

Baca Juga: Beautifikasi Terminal Bandara Ngurah Rai, Dukung Presidensi G20 Indonesia

Melihat kajian inaRISK, kecamatan terdampak termasuk 9 wilayah di Kabupaten Kepulauan Sula dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Daerah terdampak juga teridentifikasi memiliki bahaya tanah longsor dengan kategori sama.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga untuk menghadapi banjir.

Masyarakat diharapkan untuk terus memantau kondisi cuaca dalam mengantisipasi bahaya banjir, seperti ketika hujan lebat berdurasi lama. Warga dapat mengikuti instruksi otoritas daerah untuk upaya-upaya tanggap darurat. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler