Usut Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut Sulitnya Investigasi PSSI

7 Oktober 2022, 12:19 WIB
Koordinator TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD, sebut sulitnya investigasi PSSI, Jumat 7 Oktober 2022. /YouTube/Kemenko Polhukam RI

INDOBALINEWS - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan  terus melakukan investasi mendalam yang menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022.

Setelah sebelumnya Bareskrim menetapkan 6 tersangka termasuk diantaranya Direktur LIB, Akhmad Hadian Lukita, TGIPF merencanakan untuk investigasi PSSI.

Hal tersebut disampaikan koordinator TGIPF, Mahfud MD, dalam talk show Mata Najwa, Kamis 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Soal Sanksi FIFA Akibat Tragedi Kanjuruhan, Ini Penjelasan Wakil Ketua Umum PSSI

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud Md memastikan, PSSI akan segera diinvestigasi dalam kasus ini.

https://www.instagram.com/reel/CjYSpfpJO53/?igshid=NjZiMGI4OTY=

 

"Pasti kita investigasi dan kita sudah jadwalkan untuk ditanya. Cuma harus diketahui, semuanya juga saya kira sudah tahu, PSSI itu sering sekali melakukan kesalahan-kesalahan itu sejak dulu, bukan hanya yang sekarang," ungkap Mahfud MD dilansir dari talk show Mata Najwa di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat 7 Oktober 2022.

"Kejadian seperti ini, kerusuhan kan juga sering, korban jiwa sering terjadi. Dibentuk tim investigasi oleh PSSI, dibentuk tim investasi oleh ini, tapi ndak ada tindak lanjutnya, ndak ada kabarnya," tambahnya.

Baca Juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Dikenai Pasal Berbeda

Namun Mahmud MD juga menuturkan bahwa investigasi PSSI bukan hal yang mudah, sebab dibatasi oleh peraturan legal formal yang berlaku didalam FIFA.

"Karena gini, PSSI itu terikat kepada FIFA. Terkadang kita mau melakukan tindakan di lapangan terhadap PSSI, itu oleh FIFA nggak boleh. Ada aturannya. Oleh sebab itu, saya katakan, tim investigasi, tim independen ini akan menemukan fakta, mengemukakan fakta, adapun tindakan-tindakannya nanti ya diatur dengan FIFA, gitu," kata Mahfud menjelaskan.

"Karena kadang kala kita menentukan apapun ndak boleh. Pemain masuk pun tidak boleh diperiksa. Ininya nggak boleh, itunya. Itu peraturan FIFA semua. Dan FIFA itu untuk urusan persepakbolaan lebih tinggi kedudukannya dari peraturan pemerintah kita."

Baca Juga: Ini Tanggung Jawab Masing Masing Tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan

"Nah kalau kita, 'Oh ndak mau dong, kita punya kedaulatan pakai hukum kita sendiri', ya keluar dari FIFA. Kata FIFA kan gitu. Itu problemnya. Sementara masyarakat kita ini suka sekali sama bola, masa kita karena marah 'Udahlah, keluar dari FIFA' sekian tahun dan sebagainya, atau malas ndak usah ikut-ikut lagi. Rakyat juga marah."

"Oleh sebab itu, saya akan pimpin (investigasi) untuk mengungkap fakta ini secara detail, nanti masyarakat biar tahu, ini kalau mengambil langkah begini akan begini, kalau langkah begini akan begini."

 

"Kita tahu lah, PSSI itu seperti pasar, berjual-beli, sejak dulu itu. Kalau mau ditindak, selalu bilang 'Lho kita ndak tunduk sama peraturan pemerintah, kami ini di bawah FIFA'. Selalu begitu. Nah sekarang kita buka aja ke rakyat, ini yang terjadi," pungkas Menkopolhukam ini. ***

 

 

Editor: Yulius Ndakadjawal

Sumber: Mata Najwa

Tags

Terkini

Terpopuler