MPR RI dan Badan POM RI Dukung Bio Farma Produksi Vaksin Covid-19

18 September 2020, 19:58 WIB
Kunjungan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo beretta Tim dan juga Kepala BPOM Penny Lukito dan team ke Pabrik Bio Farma di bandung Selasa (15/9) /BUMN

INDOBALINEWS - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada Selasa (15/9) mengunjungi Bio Farma di Bandung,  untuk memastikan bahwa proses pengadaan vaksin Covid-19 untuk keselamatan masyarakat Indonesia sudah berjalan.

Bambang didampingi empat wakil ketua MPR, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito juga didampingi dua direktur terkait standarisasi dan produksi obatnya, disambut oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dan jajaran Board of Executives Bio Farma.

Pemerintah, menurut Bambang, diharapkan fokus untuk melindungi masyarakat dan juga menyelamatkan perekonomian negara yang terus tergerus oleh dampak pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Raja Salman Gandeng China Kembangkan Senjata Nuklir untuk Militer Arab Saudi, Barat Was-was

“Langkah yang sangat urgen dan segera dilaksanakan, salah satunya adalah menemukan segera vaksin yang efektif untuk melawan Covid-19, dan juga aman ketika kita gunakan. Disinilah peran sentral dan menentukan Bio Farma sebagai pesohor industri farmasi yang produknya telah digunakan di lebih dari 150 negara”, ujar Bambang Soesatyo.

Peran Badan POM, menurut Penny, dikaitkan dengan kebutuhan vaksin dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, peran vaksin menjadi perhatian kita semua. 

Vaksin Covid-19 sudah mulai masuk uji klinis tahap ke III, dengan harapan keamanannya yang sudah terbukti pada uji klinis I dan II, dengan subjek yang lebih besar akan kita buktikan pada fase uji klinis ke III.

Baca Juga: 'Ahok Banyak Bacot Tanpa Dasar' , Hingga Andre Minta Jokowi dan Erick Pecat Ahok

“Badan POM juga sudah mendampingi ekspansi kapasitas produksi dari Bio Farma untuk nanti kita bisa melakukan tahapan pengembangan vaksin di Indonesia. Jadi, kedepannya kita tidak hanya membeli produk yang sudah jadi dari luar negeri, tetapi juga bisa memproduksi sendiri di dalam negeri,” ujar Penny.

Dalam presentasi yang disampaikan oleh Honesti Basyir, Bio Farma memiliki dua pendekatan strategis dalam hal pembuatan vaksin, yaitu untuk jangka pendek dan jangka panjang. 

Dalam jangka panjang, Bio Farma akan mengembangkan vaksin merah putih, berkolaborasi dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman,  yang akan menggunakan strain virus asli Indonesia, 

“Vaksin merah putih ini, diharapkan akan diproduksi pada Q3 dan Q4 2022, bekerjasama dengan lembaga Eijkman yang berperan untuk penelitian awal sampai dengan pembuatan bibit vaksin, untuk kemudian pada Q1 – Q2 2021 akan dilanjutkan oleh Bio Farma dari mulai preclinical trial, Uji Klinis tahap I, II dan III yang kemudian untuk diregistrasikan ke Badan POM”, ujar Honesti.

Baca Juga: 'Bali I Miss U', Terapkan Budaya Patuh Terhadap New Normal Untuk Berwisata Sehat

Beliau menambahkan sambil menunggu vaksin buatan asli Indonesia ini dibuat, Bio Farma menggandeng Sinovac untuk penyediaan vaksin Covid-19. 

Saat ini, calon  vaksin dari Sinovac masih memasuki tahap uji klinis tahap III di Bandung bekerjasama dengan FK UNPAD, kepada 1620 relawan yang bertujuan untuk melihat keamanan dan keampuhan dari calon vaksin Covid-19 tersebut.  

Alasan menggandeng Sinovac adalah, berdasarkan list dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sinovac merupakan salah satu perusahaan yang penelitian vaksin untuk Covid-19 nya, sudah masuk ke dalam tahap Uji Klinis tahap III.

“Sinovac bukanlah partner asing bagi Bio Farma, karena dalam perjalanannya, Bio Farma dan Sinovac sudah melakukan pengembangan produk bersama, dan mereka adalah salah satu perusahaan vaksin yang sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO. 

Baca Juga: Rocky Gerung: Istana Berusaha 'Mematikan Langkah’ Anies , Mahfud dan Sri Mulyani di Prediksi Siuman

Faktor lainnya adalah vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan adalah jenis vaksin inactivated atau vaksin yang sudah dimatikan, dan Bio Farma sudah menguasai metode pembuatan vaksin tersebut ”, ujar Honesti.

Selain dari Sinovac, Untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia, salah satu anggota holding BUMN Farmasi yaitu PT Kimia Farma, Tbk, sudah melakukan MoU dengan perusahaan farmasi dari Uni Emirate Arab, G42, untuk mendapatkan vaksin dalam bentuk final product, pada Desember 2020 mendatang. (***)

 



Editor: Rudolf

Sumber: BUMN.GO.ID

Tags

Terkini

Terpopuler