Relokasi Rumah Terdampak Becana, 700 Unit di Lembata dan 300 Unit di Adonara

- 11 April 2021, 21:35 WIB
Foto udara suasana Desa Waimatan yang ditinggalkan warganya mengungsi akibat tanah longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (11/4/2021). Selain karena trauma terjadi longsor susulan, sebanyak 121 kepala keluarga dengan total 389 jiwa di Waimatan yang mengungsi tersebut meminta pemerintah untuk segera merelokasi mereka agar bisa segera bangkit dari keterpurukan pascabencana.
Foto udara suasana Desa Waimatan yang ditinggalkan warganya mengungsi akibat tanah longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (11/4/2021). Selain karena trauma terjadi longsor susulan, sebanyak 121 kepala keluarga dengan total 389 jiwa di Waimatan yang mengungsi tersebut meminta pemerintah untuk segera merelokasi mereka agar bisa segera bangkit dari keterpurukan pascabencana. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca Juga: Empati bagi Korban Bencana di NTT, Kagama Bali dan Musisi Benny Sugiharto Galang Aksi Solidaritas

Hingga kini di Adonara sudah ada dua alternatif lokasi yang disiapkan, sedangkan di Lembata disiapkan tanah pemkab, namun lokasinya akan dikomunikasikan lagi dengan masyarakat setempat.

Kata dia petugas terus melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat, karena memindahkan tempat tinggal juga harus menangani masalah sosial bukan hanya masalah teknis.

Yang jelas, kata Widiarto, lokasi baru harus berada di wilayah yang aman dari risiko bencana.

Selain menyiapkan relokasi permukiman warga, Kementeria  PUPR juga membantu penanganan darurat bencana banjir bandang di Adonara dan Lembata.

Saat ini di dua wilayah terdampak tersebut telah dioperasikan 23 unit ekskavator,  24 unit dump truck, 3 unit loader, 1 unit grader, dan BBM 5.000 liter.***

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah