Ia menambahkan saat menyelam juga diketahui lampu kapal masih menyala semua. Hal ini berarti tidak terjadi blackout, tetapi saat menyelam, kontak dari kapal langsung hilang dan nantinya akan diinvestigasi.
Ia menambahkan pada 2012, KRI Nanggala overhaul di Korea Selatan, setelah itu di Indonesia sudah dilaksanakan tingkat perbaikan, baik dari pemeliharaan menengah hingga pemeriksaan rutin.
Baca Juga: Pertemuan Pemimpin Asean 2021 Diharapkan Jadi Solusi bagi Konflik Myanmar
Sebelumnya KRI Nanggala sudah sempat berlayar dan latihan pada 12 April 2021 melaksanakan latihan penembakan torpedo.
"Sehingga sudah dinyatakan bahwa kapal ini layak untuk melaksanakan berlayar dan bertempur sehingga kami proyeksikan untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang," katanya.
Dalam acara konferensi pers tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan 53 prajurit terbaik yang berada dalam KRI Nanggala 402 telah gugur dalam penugasan di perairan utara Pulau Bali.
Ia menegaskan KRI Nanggala 402 dinyatakan telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur diperkuat dengan penemuan bukti-bukti otentik berupa bagian kapal selam setelah dilakukan pemindaian secara akurat.***