Alumni Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung itu memulai karirnya sebagai kontraktor instalasi listrik.
Ia membangun Grup Medco yang bermula dari sebuah perusahaan kontraktor partikelir di bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan pada 1980.
Salah satu tonggak sejarah Medco adalah membeli Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.
Baca Juga: Nonton MogoGP di Lombok, Jangan Lupa Banyak Desa Wisata di Sekitar Mandalika yang Recommended
"Melalui pembelian itu, Stanvac tak lagi dimiliki asing, tetapi sudah sepenuhnya dimiliki oleh Medco," demikian dilansir dari Antara.
Saat ini, Medco menggarap berbagai bisnis industri hulu berupa eksplorasi dan produksi migas, pertambangan tembaga, pertambangan emas; dan industri hilir di bidang pembangkit listrik.
Dalam karir politiknya, Arifin dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan mahasiswa. Ia dituduh menggagalkan Sidang Umum MPR yang hendak melantik Soeharto menjadi presiden untuk ketujuh kalinya pada tahun 1998.
Baca Juga: Bus Masuk Jurang di Bima, 30 Orang Penumpang Terluka
Setelah Soeharto lengser, Arifin lantas bergabung dengan partai politik PDIP dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang pada tahun 1999.
Pada 2005, ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP, lalu membentuk Partai Demokrasi Pembaruan.