Sebaliknya, ketidakpuasan responden terhadap Jokowi meningkat menjadi 19,4 persen, di mana 2,3 persen di antaranya merasa tidak puas sama sekali, sedangkan sisanya sebanyak 1,3 persen tidak tahu dan tidak menjawab.
Menurut Reza menurunnya tingkat kepuasan tersebut harus menjadi peringatan dini bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan yang lebih tepat.
"Dalam kasus minyak goreng, kebijakan Kementerian Perdagangan yang berubah-ubah dan membuat antrean terjadi di mana-mana," tambahnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, hal itu terjadi menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri, sehingga pemerintah harus membuat langkah jitu untuk mencegah lonjakan harga-harga yang memicu inflasi.
Baca Juga: Mendadak Viral: Saking Cintanya, Sisca Kohl Borong Bakso Harganya Rp30 Juta
Dia mengatakan Presiden tampak telah menangkap keresahan publik dan ingin jajaran Kabinet Indonesia Maju segera mengambil langkah prioritas untuk menangani masalah tersebut.
“Hal itu ditunjukkan dengan sikap Presiden Jokowi yang meminta semua pihak menghentikan wacana perpanjangan masa jabatan tiga periode dan fokus mengatasi inflasi global,” katanya.
Dia menambahkan publik masih menunggu konsistensi Pemerintah dalam memutuskan strategi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Jika tidak berhasil ditangani dengan baik, maka bisa berdampak pada anjloknya tingkat kepuasan publik, katanya.