Ketua TPN: Quick Count Bukan Hasil Akhir, Tunggu Rekapitulasi Manual KPU

- 14 Februari 2024, 18:22 WIB
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan hasil quick count belum final masih harus menunggu perhitungan manual KPU.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan hasil quick count belum final masih harus menunggu perhitungan manual KPU. /Foto : instagram @arsjadrasjid.official.

 

INDOBALINEWS - Quick count bukan merupakan hasil akhir. Perhitungan final dan resmi masih harus menanti KPU. Hal ini disampaikan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, Arsjad Rasjid.

TPN Ganjar- Mahfud menyatakan semua barisan pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan seluruh rakyat Indonesia, diharapkan untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh Komisi Pemilihan Umum.

“Saudara-saudara, pemilu telah kita lewati. Saya berharap, semua barisan pendukung dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU,” ujar Arsjad Rasjid di Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024 dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Serba Serbi Pemilu di Daerah, Walikota Denpasar: Pemimpin Masa Depan Jadi Harapan Kemajuan Bersama

Seperti diketahui, hari ini masyarakat memberikan suaranya di 820.161 tempat pemungutan suara (TPS) dalam negeri.

Karakteristik pemilihan umum (pemilu) di Indonesia adalah yang paling kompleks dan rumit di dunia, di mana dilaksanakan pemilu presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) dalam satu hari.

Pengumuman hasil hitung suara secara cepat atau quick count mulai bermunculan sejak pukul 15:00 waktu Indonesia bagian barat (WIB).

Baca Juga: Pungutan Wisman Resmi Berlaku, 90% Lebih Pakai Kartu Kredit di Aplikasi Love Bali

“Kita tentu menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” lanjut Arsjad.

Arsjad juga mengatakan bahwa publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan 03 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

“Kecurangan-kecurangan ini adalah serangan terhadap proses demokrasi kita, dan kami menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif,” ungkap Arsjad dilansir dari Antara.

Baca Juga: Self Love Day 13 Februari: Cintai Dirimu Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain, Berakar dari Filsuf Aristoteles

Tim Hukum TPN pun menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi.

“Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Walaupun banyak keadaan yang tidak menguntungkan kita, suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapapun yang mencoba untuk melakukannya,” lanjut Arsjad.

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

Baca Juga: Pelatih Suwon FC Tegaskan Tak Ada Tujuan Marketing dibalik Alasan Rekrut Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan

“Kami meminta para pendukung untuk tetap tenang dan menghormati proses penghitungan resmi yang sedang berlangsung. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang. Mari kita terus kawal dan tunggu hasil real count yang dilakukan KPU,” pungkas Arsjad. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x