"Kami bukan partai kontestan pemilu, tetapi kami masih memiliki kader dan simpatisan di seluruh Indonesia," tuturnya.
Kalau soal pilihan Capres/cawapres, sambung dia, kita menunggu instruksi dari DPP.
Baca Juga: Jelang KTT AIS di Bali, Bandara Ngurah Rai Siapkan 16 Parking Stand untuk Kepala Negara dan Delegasi
Tetapi yang jelas, sebutnya, Partai Berkarya antipati terhadap Capres/Cawapres yang pernah atau terindikasi korupsi.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Berkarya NTB Khairuddin menyatakan kader dan simpatisan dari Partai Berkarya ini tetap intens dilakukan.
Baca Juga: 500 Wartawan Bakal Liput KTT AIS 2023 di Bali, Telkom Antisipasi Serangan Siber
Menurutnya, bagi Partai Berkarya, soal kader yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif di masing-masing daerahnya, tidak terlalu dipersoalkan, selama ada permakluman dan ijin dari partai.
"Karena memang untuk Partai Berkarya ini, untuk Pemilu ini tidak menjadi kontestan, tetapi penekanannya kita memberikan kebebasan dengan memenuhi rambu-rambu dari partai," tandasnya.***
Baca Juga: FSGI: Sepanjang Januari hingga September 2023, 50% dari 23 Kasus Perundungan Terjadi di SMP