Disfungsi Ereksi (DE) Atau Impotensi, Apa dan Karena Apa ?

19 Oktober 2020, 06:00 WIB
ilustrasi seorang pria mengalami disfungsi ereksi (DE) / impotensi /medicine.net

INDOBALINEWS - Disfungsi ereksi (DE), juga dikenal sebagai impotensi, adalah ketidakmampuan terus-menerus untuk mengalami ereksi yang cukup keras untuk penetrasi dan / atau ereksi keras yang berlangsung cukup lama untuk menyelesaikan aktivitas seksual secara memuaskan.

Disfungsi Ereksi (DE) atau impotensi, berbeda dengan kurangnya hasrat seksual (penurunan libido) dan masalah pelepasan cairan ejakulasi dari penis (disfungsi ejakulasi) dan orgasme / klimaks (disfungsi orgasme), dan kelengkungan penis (penyakit Peyronie), meskipun mungkin juga ada. DE mempengaruhi sekitar 50% pria berusia 40 ke atas. 

Berikut beberapa penyebab yang bisa membuat seseorang mengalami impotensi atau disfungsi ereksi (DE) :

Baca Juga: 10 Cara Atasi Sembelit dan Sulit Buang Air Besar (BAB)

1. Penuaan: 

Dua alasan pria berumur lebih mungkin alami impotensi / DE, dibanding yang lebih muda. Pertama, pria berumur lebih potensi penyakit (seperti serangan jantung, angina, penyakit kardiovaskular, stroke, diabetes mellitus, dan tekanan darah tinggi) yang berhubungan dengan disfungsi ereksi. Kedua, proses penuaan saja dapat menyebabkan perubahan pada otot dan jaringan di dalam penis.

2. Diabetes Mellitus (gula darah tinggi): 

Disfungsi ereksi terjadi 10 hingga 15 tahun lebih awal pada pria dengan penyakit diabetes. Diabetes melitus merusak saraf yang menuju ke penis, mempengaruhi otot-otot di penis. Merokok, obesitas, kontrol yang buruk terhadap kadar glukosa darah, dan diabetes melitus dalam waktu yang lama semakin meningkatkan risiko impotensi.

3. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Pria dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi alami impotensi / DE dan masalah ereksi. Pengobatan hipertensi pun dapat menyebabkan impotensi.

4. Penyakit kardiovaskular (pembuluh darah): 

Kardiovaskular adalah penyempitan dan pengerasan arteri yang mengurangi aliran darah. Mempengaruhi arteri di seluruh tubuh dan menyebabkan aliran darah ke penis tidak mencukupi sehingga penis tidak bisa mengeras/ereksi.

5. Merokok: 

Merokok dapat menyebabkan kejang arteri yang meningkatkan risiko impotensi.

Baca Juga: Kondom Rasa Rendang, Bawang Putih hingga Whisky Memberi Keseruan Tersendiri

6. Kerusakan saraf atau sumsum tulang belakang: 

Kerusakan pada sumsum tulang belakang dan saraf di panggul dapat sebabkan disfungsi ereksi. Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh penyakit, trauma, atau prosedur pembedahan. Contohnya akibat kecelakaan mobil, akibat operasi prostat untuk kanker (prostatektomi), dan beberapa operasi untuk kanker.

7. Trauma: 

Trauma pada panggul, termasuk patah tulang panggul, dapat menyebabkan impotensi / DE, termasuk patah tulang penis yang tidak diobati.

8. Penyalahgunaan zat: 

Mariyuana, heroin, kokain, metamfetamin, sabu-sabu, serta narkotika dan alkohol berkontribusi pada impotensi/DE. Alkoholisme, selain merusak saraf, juga sebabkan penyusutan testis dan turunkan kadar testosteron.

Baca Juga: No Bra Day 13 Oktober, Sehari Tanpa Beha! Ini Sejarah, Anjuran dan Manfaatnya

9. Kadar testosteron rendah: 

Testosteron (hormon seks utama pada pria) tidak hanya diperlukan untuk dorongan seks (libido) tetapi juga diperlukan untuk menjaga kadar oksida nitrat di penis. Oleh karena itu testosteron yang rendah dapat menurunkan gairah seks dan disfungsi ereksi.

10. Pengobatan: 

Obat-obatan yang dapat menyebabkan impotensi/DE antara lain obat tekanan darah tinggi, antihistamin, antidepresan, obat penenang, dan penekan nafsu makan. 

Obat kanker prostat juga turunkan kadar testosteron yang mempengaruhi fungsi ereksi, termasuk kemoterapi siklofosfamid (Cytoxan) dapat mempengaruhi fungsi ereksi.

Baca Juga: Benjolan di Payudara? Ayo Periksa Jangan Takut Dulu, Karena Tidak Semua Itu Kanker

11. Narkoba: 

Narkoba, termasuk alkohol, amfetamin, barbiturat, mariyuana, nikotin, heroin, dan kokain, dapat menyebabkan impotensi/DE.

12. Depresi dan kecemasan: 

Faktor psikologis juga bisa menyebabkan impotensi/DE antara lain stres, kecemasan, rasa bersalah, depresi, sindrom duda, harga diri rendah, gangguan stres pasca trauma, dan ketakutan akan kegagalan seksual (kecemasan kinerja). 

Perlu juga dicatat bahwa banyak obat yang digunakan untuk pengobatan depresi dan gangguan kejiwaan lainnya dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau masalah ejakulasi.

Demikian beberapa hal yang bisa diketahui dan dihindari bagi kaum pria, agar tidak menjadi masalah dengan kemampuan penisnya ereksi dengan baik dan memberi kepuasan dalam berhubungan seks.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Medicine Net

Tags

Terkini

Terpopuler