Disamping itu, Gubernur Bali juga menekankan dari 1.400 Desa adat yang ada di Bali dimana 1.200 Desa adat sudah menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali dan sisanya belum.
Diharapkan kedepan seluruh Desa dapat melaksanakan bulan bahasa bali dengan serentak. Sehingga bahasa bali kita benar-benar kokoh.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha melaporkan bahwa sebulan penuh.
Baca Juga: Liga 1 BRI Hari Ini: Tiga Tim Berebut Puncak Klasemen, Ada Duel Klasik Persija vs Persib
Diisi dengan berbagi kegiatan yaitu Wimbakara (lomba-lomba) digelar secara luring dan daring.
Lomba yang digelar secara luring bertempat di Gedung ksirarnawa diantaranya Nyurat Aksara Bali (SD), Ngwacen Aksara Bali (Daa Truna), Pidarta (Bendesa Adat), Nyatua Bali (Paiketan Krama Istri), dan Wiwada (Debat) Mabasa Bali (SMA/SMK).
Baca Juga: 'Raja Minyak' Arifin Panigoro Meninggal Dunia di Minneapolis Amerika Serikat
Sebagai pesertanya dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Sementara untuk kategori umum, ada lomba Musikalisasi Puisi Bali, Artikel Mabasa Bali, Komik Online Mabasa Bali, Poster Online Mabasa Bali dan Fotografi untuk Caption Mabasa Bali.
Lomba ini digelar secara luring dan daring. Serta dilakukan konservasi atau merawat lontar bahasa bali, dimana telah berhasil melakukan konservasi terhadap 1000 cakap lontar. ***