INDOBALINEWS - Implementasi Kurikulum Merdeka yang tengah digalakkan oleh Kemendikbudristek bisa dilakukan tak hanya di dalam kelas, tetapi juga di masyarakat.
Seperti yang terlihat saat perayaan HUT ke-55 SD Kartika VII-2 Sabtu, 28 Januari 2023
Menurut Kepala Sekolah SD Kartika VII-2 Ni Ketut Superni, perayaan HUT sekolah ini kuga merupakan implementasi Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Barito Putera Dikabarkan Incar Duvier Riascos, Rafael Silva Diambang Pintu Keluar
Dalam acara yang dimulai pukul 09.00 WITA ini menampilkan beragam bakat yang dimiliki siswa siswi.
Tidak hanya menampilkan tarian budaya, seni musik, nyanyi dan paduan suara dan seni tari modern tapi juga menampilkan beladiri yaitu karate.
"Terkait dengan kurikulum merdeka itu ada tambahan mengenai penilaian P5. Dimana harus ada proyek selama 6 bulan yang dihasilkan oleh siswa, tergantung temanya apa," kata kepala sekolah SD Kartika VII-2 Ni Ketut Superni, S.Pd usai acara HUT.
Baca Juga: Festival Imlek di Lapangan Puputan, 257 Personel Gabungan Polresta Denpasar Diterjunkan
Ni Ketut Superni menuturkan, tema yang diangkat adalah kearifan lokal dengan menampilkan tarian daerah, sepert tari mbok jamu, tari jaranan, dan tari janger.
Lebih lanjut Superni mengatakan penilaian P5 sudah dilaksanakan pada November 2022 lalu dan kegiatannya dituangkan dalam kemeriahaan HUT SD Kartika VII-2. Murid yang tampil pun disesuaikan dengan bakatnya.
Senada dengan Kepala Sekolah, Bendahara Umum Kartika Jaya Koorcabrem 163 cabang VII Udayana, Nora M.Hatta mengapresiasi penerapan kurikulum merdeka di HUT SD-Kartika VII-2.
Baca Juga: Begini Manfaat Implementasi Kurikulum Merdeka dari Kemendikbudristek
"Kegiatan ini sangatlah bagus karena dapat mengembangkan minat dan bakat siswa," ujarnya.
Ia juga senang karena penampilan serta acara budaya yang ditampilkan sangat beragam.
Sementara I Wayan Adnyana, Ketua panitia acara berharap para murid bisa mengembangkan apa yang diberikan dan diajarkan di sekolah.
Baca Juga: Pedagang Pasar Sukawati Keluhkan Masalah Parkir, Ini Kata Polda Bali
"Bisa dikembangkan tidak hanya di sekolah tapi sampai ke masyarakat. Karena anak anak itu tidak hanya dia bergaul di sekolah tapi juga di masyarakat," tutupnya.***