INDOBALINEWS - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan Kurikulum Merdeka dibuat sebagai kerangka yang fleksibel dan memerdekakan guru, tenaga pendidik, hingga peserta didik.
Dikatakan Anindito, implementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan visi-misi dan fasilitas yang dimiliki satuan pendidikan serta kebutuhan belajar murid di seluruh pelosok negeri.
"Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua satuan pendidikan dan di semua daerah dengan beragam kondisi," ujar Aninto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 28 Januari 2023.
Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Pertandingan Bhayangkara FC vs Dewa United
Untuk itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui implementasi Kurikulum Merdeka yang dirancang secara matang diselaraskan dengan berbagai program Merdeka Belajar.
Anindito mencontohkan praktik Kurikulum Merdeka terutama pembelajaran terdiferensiasi untuk literasi membaca sudah diterapkan oleh sekolah dan madrasah di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Menurut dia praktik itu mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka berupa pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Baca Juga: 6 Warung Hangus Terbakar Dini Hari di Mengwi Badung, Kerugian Rp500 Juta
Dalam keterangannya itu Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri menuturkan transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, yaitu mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera, bermutu, dan berbudaya.