Pemangkasan Waktu Karantina untuk Wisman Jadi 3 Hari, Masukan dari Pakar Epidemologi

- 4 November 2021, 11:53 WIB
ILUSTRASI karantina, isolasi.
ILUSTRASI karantina, isolasi. /PIXABAY/

INDOBALINEWS - Akhirnya pemerintah Indonesia mengurangi waktu karantina bagi wisatawan mancanegara (Wisman) menjadi 3 hari.

Menurut Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uni, kebijakan itu, menurut Sandiaga Uno berdasarkan masukan dari pakar epidemiologi.

"Lagi pula, kondisi dan keadaan Covid-19 yang lebih terkendali sekarang ini," kata Sandiaga Uno di Mataram, Lombok NTB Rabu 3 November 2021.

Baca Juga: Deportasi Heather Mack, WNA AS yang Bunuh Ibu Kandungnya di Bali, Dikawal Ketat FBI

Sebelumnya, menurut Sandiaga Uno, banyak kritikan dan keluhan dari para pelaku usaha wisata, dengan waktu karantina selama 7 hari, cukup memberatkan.

"Kebijakan mempersingkat waktu karantina itu, mulai berlaku hari ini (Rabu 3 November 2021 - red)," tegasnya.

Baca Juga: MotoGP Junior di Sirkuit Mandalika, Diikuti 8 Negara

 Para pelaku perjalanan luar negeri dan wisman, lanjutnya, tentunya sudah dilakukan vaksiansi lengkap dan sudah ditesting PCR dengan hasil negatif.

"Siapapun yang masuk ke Indonesia, harus patuh pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan," jelasnya

 Bagi para penonton helatan World Superbike (WSBK) di Mandalika, tambahnya, akan diperlakukan sama, dengan mematuhi protokol kesehatan dan karantina.

Baca Juga: 2 Mucikari Prostitusi Online Diciduk, Kutip Rp50 Hingga Rp100 Ribu Sekali 'Servis'

"Itu kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas covid-19 RI," demikian Sandiaga Uno.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, menyatakan, sangat memahami kebijakan karantina 7 hari itu.

"Itu bentuk kekhawatiran saja. Padahal setiap daerah di Indonesia, sedang berjalan vaksinasi dan dikebut," tuturnya.

Baca Juga: Pasar Smartphone Bertumbuh Meski Pandemi, Ini Bocoran Produk Terbaru Oppo

Kebijakan karantina 3 hari itu, bagi Saepul Akhkam, sebagai tindakan preventif saja. "Patut diapresiasi, karena menjadi angin segar bagi pelaku usaha wisata di daerah," jelasnya. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah