Wujudkan Happy Bali Digital Ecosystem, 50.000 Data Scientist sebagai Talenta Digital Masa Depan

- 8 Agustus 2022, 20:56 WIB
Tantowi Yahya (tengah) Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan Kura Kura Bali dalam acara Diskusi 3rd Working Group Meeting G20: Transforming the Economy Towards a Resilient and Sustainable Economic Growth 8 Agustus 2022.
Tantowi Yahya (tengah) Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan Kura Kura Bali dalam acara Diskusi 3rd Working Group Meeting G20: Transforming the Economy Towards a Resilient and Sustainable Economic Growth 8 Agustus 2022. /Dok Yayasan UID


INDOBALINEWS - Pertumbuhan ekonomi di Bali sangat terdampak akibat pandemi,
menyebabkan kontraksi ekonomi sebesar 9,33% di tahun 2020 dan bahkan -2,74% di tahun 2021.

Hal ini disebabkan karena 20,27% ekonomi Bali tergantung dari sektor pariwisata yang terhambat akibat terbatasnya mobilisasi saat pandemi.

Namun, pandemi juga membuka kesempatan baru untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan adopsi teknologi secara lebih cepat termasuk digitalisasi.

Baca Juga: Memahami Pentingnya Prioritaskan Konservasi Ekosistem Karbon Biru Mangrove dan Padang Lamun

Pembelajaran dari peristiwa ini telah mengundang inisiatif kolaborasi dari pemerintah dan sektor swasta, termasuk Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan Kura Kura Bali untuk mendorong terbentuknya ekosistem pendukung bagi masyarakat Bali untuk terus berkembang dan semakin tangguh di era digital.

Inisiatif ini sejalan dengan enam strategi dari Peta Jalan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Desember 2021 lalu, yaitu Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Terintegrasi, Bali Smart Island, dan Bali Kondusif.

Baca Juga: Prospek Perekonomian Dunia Tahun 2023 Anjlok, Indonesia Diprediksi Masih Kuat

Salah satu inisiatif yang telah dilakukan di Bali ini telah dibagikan oleh Tantowi Yahya selaku
Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan Kura Kura Bali dalam diskusi 3rd Working Group Meeting G20 yang diselenggarakan oleh Kementerian Bappenas berjudul “Transforming the Economy Towards a Resilient and Sustainable Economic Growth” di BNDCC Senin 8 Agustus 2022.

Dalam diskusi pembukaannya, Tantowi menegaskan saat ini, kita tidak mungkin menghindari digitalisasi.  Kerthi Bali telah menjadi platform yang mempercepat proses digitalisasi di Bali, khususnya untuk industri di luar sektor pariwisata. Dengan digitalisasi, pekerjaan dapat dilakukan lebih efektif dan produktif.

Baca Juga: 1.900 Peserta dari 30 Negara Ramaikan Marathon Road Bike GFNY di Gianyar Bali

“Kami juga melihat peluang yang besar agar Bali bisa mencapai cita-cita yang kami sebut sebagai Happy Bali Digital Ecosystem, di mana terdapat perubahan paradigma masyarakat untuk terus menerus menciptakan inovasi dan budaya belajar yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan lokal dengan dukungan dari perkembangan teknologi,” ujar Tantowi.

Sebagai langkah awal terhadap cita-cita tersebut, Kura Kura Bali sedang membangun lahan seluas 500 hektar untuk merancang Bali bernuansa masa depan.

Beberapa hektar diantaranya akan digunakan untuk membangun Tech Park sebagai sarana mengembangkan talenta 50.000 data scientist dan tempat mereka berkarya di dalam industri berbasis digital yang direncanakan selesai dalam tiga tahun mendatang.

Baca Juga: Teka Teki Kematian Brigadir Yosua: 'Pencopotan CCTV Bisa Dipidana'

“Ini komitmen kami dari sektor swasta untuk menciptakan Bali yang tangguh untuk menghadapi tantangan, di mana masyarakatnya terjamin kesejahteraannya. Dan didukung oleh pemerintah daerah yang kuat. Kami berharap agar prinsip Tri Hita Karana (THK) yang telah mengakar sebagai pedoman hidup masyarakat Bali dapat membantu terwujudnya masyarakat yang bahagia,berdaya, dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” imbuhnya. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah