INDOBALINEWS - Adaptasi digitalisasi merupakan salah satu pelajaran yang bisa dipetik dari pasang surut pandemi COVID-19 selama dua tahun lebih.
Hal itu dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono, bahwa kata kunci dari tingginya digitalisasi adalah adaptasi.
"Sehingga hal tersebut yang pada akhirnya memacu Bank Indonesia (BI) untuk melakukan berbagai kebijakan, khususnya dalam memberikan berbagai layanan di bidang sistem pembayaran untuk mendorong digitalisasi," ujar Doni saat acara acara "MuBI Reborn" di Jakarta, Rabu 6 Juli 2022.
Baca Juga: 206 Raja Sedunia dan Senusantara akan Berkumpul di Bali, 30 dari Mancanegara
Langkah ini, lanjut Doni, untuk semakin membuat masyarakat di Indonesia bertransaksi dengan cepat, mudah, murah, aman, dan andal (CEMUMUAH), seperti melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI-FAST yang telah diluncurkan bank sentral.
Lebih lanjut dikatakannya selayaknya adaptasi BI dalam kebijakan, museum BI juga melakukan adaptasi digitalisasi sehingga interaksinya pada saat pandemi diubah dari secara luring menjadi daring.
Baca Juga: Permohonan Kasasi Ditolak, Seorang Pengacara Dieksekusi ke Lapas Kerobokan atas Kasus Penganiayaan
Doni juga menyebutkan daya saing digital Indonesia membaik, berdasarkan laporan East Ventures Digital Competitivenes Index 2021.