Progres Tana Mori Labuan Bajo Capai 34,26 Persen, Kedepankan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

- 6 Juli 2022, 11:37 WIB
Pemandangan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pemandangan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. /IndoBaliNews/Ema S.

INDOBALINEWS.COM - Pembangunan kawasan pariwisata Tana Mori, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur tahap pertama hingga minggu ketiga Juni 2022 telah mencapai 34,26 % dari yang ditargetkan yakni sebesar 32,90%.

Pembangunan tahap pertama tersebut meliputi infrastruktur dasar dan utilitas, fasilitas MICE, dan wellness center yang memegang prinsip pariwisata berkelanjutan.

Progres pembangunan tersebut telah mencakup lingkup pekerjaan konstruksi, pekerjaan perencanaan serta pekerjaan umum.

Baca Juga: ITDC Pastikan Pembangunan Destinasi Pariwisata Tana Mori, Labuan Bajo NTT Sesuai Target

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer mengatakan pengembangan kawasan pariwisata Tana Mori merupakan penugasan pemerintah ketiga bagi ITDC dalam pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia. 

“Kami berkomitmen untuk menjalankan penugasan ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi apa yang menjadi target pemerintah,” katanya, Rabu 6 Juli 2022.

Ia menjelaskan kawasan pariwisata Tana Mori yang akan dikembangkan mencakup 20 Ha yang merupakan bagian dari pengembangan kawasan KEK seluas 338 Ha.

Kawasan ini akan menyediakan fasilitas pertemuan dan akomodasi terintegrasi serta dilakukan guna mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Baca Juga: Permohonan Kasasi Ditolak, Seorang Pengacara Dieksekusi ke Lapas Kerobokan atas Kasus Penganiayaan

Kata dia pengalaman ITDC pengembangan The Nusa Dua dan The Mandalika bakal diterapkan dalam pengembangan Tana Mori dan optimistis proyek ini akan selesai sesuai tenggat waktu dengan kualitas berstandar internasional.

Keseluruhan pembangunan tahap 1 dijadwalkan dapat selesai pada Q1 2023 dengan penyelesaian infrastruktur dan fasilitas MICE sendiri ditargetkan pada Q4 2022. 

Segera setelah pembangunan tahap 1 rampung, pembangunan destinasi pariwisata Tana Mori akan memasuki tahap 2 berupa pembangunan fasilitas akomodasi hotel bintang lima.

Pendanaan pembangunan tahap 1 Tana Mori ini menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp470 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 yang telah diperoleh ITDC pada Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Mobil Pajero dan 3 Motor, Seorang Korban Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya

PMN ini dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dasar yaitu jalan akses, utilitas antara lain jaringan listrik, jaringan plumbing, ground water tank, tempat pembuangan sampah sementara, fasilitas utama kawasan berupa fasilitas MICE untuk 200 pax, serta fasilitas lainnya berupa Wellness Center.

Pembangunan infrastruktur, venue MICE dan Wellness Center ini adalah bagian dari masterplan pengembangan keseluruhan Tana Mori, Labuan Bajo, NTT.

Abdulbar menyebut bukan hanya sesuai target waktu dan standar internasional, ia juga memastikan pengembangan Tana Mori dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, seperti yang telah kami terapkan di kawasan-kawasan yang kami kelola yaitu The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB. 

“Pengembangan yang kami lakukan akan memperhatikan pelestarian alam, budaya dan kesejahteraan masyarakat daerah sekitar destinasi pariwisata,” tutur Abdulbar.

Baca Juga: Over Kapasitas, Kejari Badung Kembali Titipkan Tahanan ke Lapas Kerobokan, Tabanan dan Bangli

Tana Mori yang terletak di Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai macam spot pariwisata yang atraktif mulai dari alam hingga kebudayaan. Lokasi site, yang saat ini tengah dibangun oleh ITDC ini, berhadapan langsung salah satunya dengan Pulau Rinca yang termasuk ke dalam Taman Nasional Komodo yang merupakan situs warisan dunia UNESCO. 

Ke depannya, kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) terintegrasi, yang dilengkapi fasilitas hotel dan resort berbintang, venue MICE berkelas dunia, pusat penelitian dan wisata edukasi komodo, wisata petualangan (adventure tourism), pelabuhan wisata dan penyeberangan serta fasilitas penunjang wisata lainnya.

Untuk mendukung aksesibilitas kawasan, Kementerian PUPR tengah membangun akses jalan menuju kawasan Tana Mori sepanjang lebih kurang 25 Km dan ditargetkan akan selesai November 2022. Dengan adanya akses jalan ini, nantinya kawasan ini dapat ditempuh dengan berkendara kurang dari setengah jam dari Bandara Komodo, Labuan Bajo.***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah