Dia mengungkapkan Presiden menyetujui pengembangan minyak makan merah berbasis koperasi, yang akan menjadi solusi, karena 35 persen produksi sawit atau CPO berasal dari petani mandiri.
"Saya kira ini juga solusi bagi distribusi minyak makan untuk suplai minyak makan ke masyarakat," jelas dia.
Dia menyampaikan minyak makan merah memiliki kandungan protein dan vitamin A tinggi.
Minyak makan merah sudah diproduksi di Malaysia dan diekspor negara tersebut ke China untuk mengatasi kekurangan vitamin A.
Baca Juga: Arema FC Jawara Piala Presiden 2022, Adilson Maringa Pemain Terbaik
Teten menyebut dalam negeri sejatinya sudah ada industri yang membuat produk tersebut, tetapi Presiden minta dilakukan percontohan terlebih dulu karena pasar minyak makan merah belum terbentuk.
"Padahal yang merah itu justru jauh lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program stunting," kata Teten.
Dia menambahkan proses minyak makan merah berbeda dengan minyak goreng pada umumnya yang harus melalui proses bleaching.
Minyak makan merah tanpa melalui proses bleaching sehingga kandungan protein dan vitamin A sangat tinggi.
Baca Juga: Liga 1 Indonesia Segera Bergulir: Pertahankan Prestasi, Bali United Persiapkan Pemain Muda