BI Bali Dorong Pemuda Bertranformasi Digital, Bertahan Lewati Masa Pandemi

- 5 November 2020, 10:42 WIB
Web Seminar bertajuk Pemuda Pemudi Digital Bekerja Berkarya Digital Bali Bangkit yang digelar OVO dan BI Bali, yang digelar secara daring Rabu 4 November 2020
Web Seminar bertajuk Pemuda Pemudi Digital Bekerja Berkarya Digital Bali Bangkit yang digelar OVO dan BI Bali, yang digelar secara daring Rabu 4 November 2020 /Dok BI Bali

Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan bahwa Covid-19 telah menyebabkan perekonomian seluruh daerah mengalami kontraksi yang dalam, hingga Tw 2 2020 seluruh provinsi kecuali Papua dan Papua Barat mencatat pertumbuhan ekonomi negatif. Begitu pula dengan Bali, Perekonomian Bali sejak Tw 1 hingga Tw 2 2020 terus mengalami kontraksi yang semakin dalam.

Baca Juga: Christiano Ronaldo Sembuh Covid-19, Giliran Pemain Klub Serie A Terinfeksi

Tercatat pada Tw 2 perekonomian Bali terkontraksi hingga -10,98% (yoy)  akibat turunnya kinerja pariwisata. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mengembalikan kinerja perekonomian kembali dengan mendorong mobilitas konsumsi masyarakat melalui transformasi UMKM berbasis digital sebagai penopang ekonomi di era new normal.

Baca Juga: Bali Dapat Prioritas Uji Coba Bus Listrik

Kita semua tentu sepakat bahwa saat ini teknologi digital telah hadir disetiap sisi kehidupan. Di indonesia sendiri digitalisasi sangat erat kaitannya dengan pemuda pemudi kaum milenial," beber Trisno.

Masih menurutnya, Berbagai e-commerce lokal hingga mancanegara, aplikasi sosial media, aplikasi jasa pembayaran, aplikasi ticketing, aplikasi hiburan, aplikasi logistik, investasi, aplikasi virtual meeting hingga aplikasi jual beli barang digital lainnya.

Baca Juga: Liga Champions, Juventus Pukul Telak Ferencravos 4-1

Hal itu sudah sangat melekat di kalangan pemuda pemudi Indonesia saat ini. Penggunaannya pun terus meningkat, terutama di masa pandemi Covid-19 dimana  seluruh pihak berubah menjadi digital demi menjaga social distancing dan physical distancing,” bebernya.

Di Indonesia, potensi digitalisasi sangatlah tinggi bahkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Indonesia adalah pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi karena dengan populasi 269 juta penduduk, jumlah generasi milenial (Gen Y) dengan rentang usia 22 sd 35 tahun mencapi 108 juta jiwa. 

Baca Juga: Sudah 11.979 Orang Positif Covid-19 di Bali Hingga 4 November 2020

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah