Korban Kapal Karam di Malaysia Diduga Terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang

19 Desember 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi kapal karam /PIXABAY/ comfreak/


INDOBALINEWS - Menyusul peristiwa kapal karam di Malaysia yang menewaskan dua orang warga Lombok, Polda NTB melakukan penyelidikan.

Polda NTB bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sudah turun ke lapangan untuk mendalami proses perekrutannya.

Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) korban kapal karam di Malaysia itu, kata Kasubdit IV Remaja Anak Wanit Ditreskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujewati, diduga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Belasan Rumah di Lombok Tengah, 2 Warga Terluka

Saat ini, menurutnya, pihaknya sedang melakukan investigasi dan identifikasi terhadap identitas para korban.

"Dari identitas ini kemudian nantinya dikembangkan mengenai penyelidikan TPPO-nya," kata Ni Made Pujewati kepada wartawan Minggu 19 Desember 2021.

Identitas para korban ini, tuturnya, sebagai pintu awal untuk penyelidikan terkait tempat dan waktu kejadian, serta rangkaian peristiwa dugaan tindak pidana.

Baca Juga: Terpeleset Saat Memancing, Nyawa Nengah Yudi Tak Bisa Tertolong

Dari 50 korban kapal karam tersebut, ungkapnya, adalah CPMI yang akan masuk ke Malaysia secara illegal.

"Warga NTB sendiri, teridentifikasi sebanyak delapan orang, dengan dua orang meninggal dunia," jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Anggota APEKSI Berkumpul di Bali Dukung Pemulihan Ekonomi

CPMI korban meninggal dunia, paparnya, yakni Basarudin dari Desa Kawo, Pujut, Lombok Tengah dan Syech Mulasela warga Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah.

Sedang enam orang lainnya, tambah Ni Made Pujewati, dari data dokumen yang masing-masing, Gunaman dari Desa Lenek Ramban biak, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur.

Baca Juga: Piala Presiden Esports 2021 di Bali Diramaikan Persaingan Sengit Para Atlet & Tim Terbaik Tanah Air

Selanjutnya, sebut Kasubdit IV Remaja Anak Wanita ini, Yoan Eki Sudiatma dari Desa Kedongdong Daya, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.

Berikutnya, Dedi Suryadi dari Desa Anjani Timur, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. Dia menambahkan, Muhammad Nasir dari Desa Balemontong, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Syamsuddin dari Desa Pemasah, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. "Terakhir, Alwi dari Desa Mampe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur," sebutnya. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler