INDOBALINEWS - Seorang Kepala Dusun (Kadus) di Desa Bukian, Kecamatan Payangan Gianyar ditemukan meninggal dunia setelah menggantung diri dalam gubuk di tengah persawahan.
Baca Juga: TMMD Ke 109 Kodim Badung Diapresiasi Warga
Kapolsek Payangan, AKP I Made Tama mengatakan tengah mendalami motif mengapa MY melakukan bunuh diri. "Masih kami dalami," ungkap AKP Made Tama saat diwawancarai wartawan seperti yang dikutip oleh indobalinews.com Jumat 16 Oktober 2020.
Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Kamis 15 Oktober 2020
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya juga sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
"Dari hasil olah TKP, korban gantung diri menggunakan tali plastik warna hijau sepanjang 1,5 meter. Posisi tubuh korban menghadap ke selatan. Sementara tinggi balok lambang di mata tali yang menjerat leher korban dikaitkan, mencapai 3 meter dari tanah," ungkapnya lagi.
Baca Juga: Polres Badung Giat Razia Perut Lapar
Diketahui juga bahwa sebelum ia mengakhiri hidupnya ia sempat membuat postingan 'wasiat' melalui Facebook.
"Kadus Bukian sebelum mengakhiri hidupnya sempat membuat postingan 'wasiat' melalui Facebook. Disimpulkan korban meninggal murni karena gantung diri. Dari hasil olah TKP dan visum luar, tidak ditemukan adanya tanda tanda bekas kekerasan di tubuh korban," jelasnya.
Dari anusnya keluar kotoran, sementara dilehernya ditemukan lebam melingkar bekas jeratan tali. Pria itu disimpukan tewas gantung diri.
Baca Juga: Wagub Bali Apresiasi Institusi Beri Kompensasi Korban Terorisme
Ia ditemukan tewas menggantung Rabu siang 14 Oktober 2020 oleh saksiKepala Desa (Perbekel) Bukian, I Made Junartha.
Junartha mengatakan sengaja melalukan pencarian, setelah curiga melihat postingan Facebook (FB) korban.
Dalam wasiatnya di status FB, korban Made Yudana menyampaikan permintaan maaf kepada istri, ketiga anak, dan cucunya. Juga minta maaf kepada teman sesama kelian banjar dinas, Perbekel Bukian, anggota DPRD Gianyar, hingga Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra.
Baca Juga: 37 Pelaku Narkoba Dibekuk Polresta Denpasar
Korban juga sekalian menitipkan tiga anak-anaknya agar dibantu dapat pekerjaan. Khusus untuk anak bungsunya yang masih Kelas IV SD, korban meminta agar bisa tetap sekolah.
Saat Junartha tiba di TKP, ia mendapati pintu gubuk itu dalam keadaan tertutup. Setelah pintu dibuka, Made Junartha menemukan korban sudah mengantung dengan leher terjerat tali plastik yang dikaitkan pada balok lambang setinggi 3 meter.
Baca Juga: Surat Palsu Galang Dana Pengamanan Pilkada, Catut Nama Gubernur
Ia sontak berupaya menolong korban dengan memotong tali plastik yang menjerat leher korban dan kemudian meminta pertolongan warga.
Korban sempat dibawa ke RSUD Payangan di Desa Melinggih Kecamatan Payangan, namun sayang nyawa korban tidak tertolong.(***)