Kisah Teroris Bom Marriott, Dari Jualan Bebek dan Telurnya Hingga Penampakan Bungker Berair

- 20 Desember 2020, 12:14 WIB
Warga menunjukkan bungker tempat terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga merakit senjata di Desa Sribawono, Lampung Tengah, Lampung. Foto diambil pada Sabtu, 19 November 2020
Warga menunjukkan bungker tempat terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga merakit senjata di Desa Sribawono, Lampung Tengah, Lampung. Foto diambil pada Sabtu, 19 November 2020 /Antara Foto/Ardiansyah

Ia menjelaskan bahwa Upik dalam kesehariannya menjadi penjual bebek beserta telurnya dan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli rumah.

"Upik jualan bebek dan telurnya itu akhirnya bisa mengumpulkan uang dan dibelikan rumah yang ada bungkernya," katanya. Bungker seluas 2 x 3 meter itu, kata Pandra, digenangi air sebagai kamuflase agar tidak diketahui orang.

Baca Juga: Film Pendek ‘Calon Pengantin’ Mengedukasi Pencegahan HIV-AIDS Karya Lola Amaria

Sebelumnya, sejumlah barang bukti disita Densus 88 dalam penangkapan Upik, termasuk 8 bilah senjata tajam, satu senjata api rakitan, satu senjata angin, sebuah panah, 13 peluru, dan sebuah bungker dengan kedalaman 2 meter.

Upik merupakan dalang dari beberapa peristiwa teror bom, seperti Bom Pasar Tentena, Bom Pasar Maesa, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral, Bom Termos Nasi Tengkura, Bom Senter Kawua, dan rangkaian aksi teror lainnya pada tahun 2004 hingga 2006.

Baca Juga: Setelah 7 Hari Pencarian Penyelam Yang Hilang Saat Teliti Gerak Hiu di Karangasem Bali Dihentikan

Densus 88 Antiteror telah menangkap Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawanga di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada tanggal 23 November 2020.  Upik Lawanga merupakan DPO Kepolisian sejak 14 tahun lalu yang diduga merakit bom, kasus bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton.(***)

 

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x