Hong Kong Juga Beli Vaksin Sebanyak 15 Juta Dosis dari Pfizer dan Sinovac

11 Desember 2020, 19:04 WIB
Vaksin Covid-19 Pfizer mulai disuntikkan di Inggris. / dw.com /

INDOBALINEWS - Pemerintah Hong Kong telah sepakat dan berencana untuk membeli 15 juta dosis vaksin Covid-19 dari dua perusahaan terkemuka.

Vaksin yang akan dibeli dari Pfizer dan Sinovac tersebut akan dilakukan suntikan pertama mulai bulan depan, kata Kepala Eksekutif Carrie Lam pada hari Jumat 11 Desember 2020.

Kota finansial Asia tersebut, seperti dilansir oleh Bloomberg, akan membeli 7,5 juta dosis suntikan mRNA yang dikembangkan oleh BioNTech SE dan Pfizer, dan 7,5 juta dosis vaksin dari pengembang Cina Sinovac Biotech Ltd.

Baca Juga: Mau Tahu Hasil Pilkada 2020 Dengan Mudah? Gunakan Laman ‘Pilkada 2020.kpu.go.id !

Selain itu, Hong Kong juga sedang melakukan pembicaraan dengan AstraZeneca Plc untuk membeli 7,5 juta dosis, meskipun perjanjian itu belum ditandatangani.

Perusahaan China dengan hak untuk memasarkan vaksin Pfizer-BioNTech di Hong Kong kini sedang bersiap untuk meminta persetujuan dari penasihat pemerintah AS guna pemberian suntikan pertamanya di Hong Kong. 

Baca Juga: Menyambut Pergantian Tahun 2020, Pesta Kembang Api Dilarang

Sementara itu, Sanofi dan GlaxoSmithKline Plc mengumumkan penundaan produksi vaksin mereka, karena kemungkinan baru bisa disiapkan pada pertengahan 2021. 

Sanofi dan GlaxoSmithKline Plc tercatat gagal dalam sebuah penelitian untuk menciptakan respons imun yang cukup pada orang berusia 50 tahun ke atas.

Sanofi dan GlaxoSmithKline Plc, dua pembuat vaksin terbesar di dunia, menunda uji coba lanjutan dari suntikan Covid-19 eksperimental mereka setelah gagal menghasilkan respons yang cukup kuat pada orang tua, mengakibatkan tidak tersedianya vaksin hingga akhir tahun depan.

Baca Juga: Muslim Xinjiang Ternyata Beribadah Seperti Biasa Walau Beredar Isu Pembatasan Kebebasan Beragama

Para mitra akan memulai studi fase kedua baru dengan antigen yang lebih terkonsentrasi pada Februari setelah mereka mengatakan dosis saat ini gagal menghasilkan respons imun yang baik pada orang berusia 50 tahun ke atas. Orang dewasa yang lebih muda menunjukkan respons yang serupa dengan pasien yang telah sembuh dari penyakit tersebut.

Disisi lain, Pemerintah Australia rupanya juga membatalkan pesanan 51 juta dosis vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh CSL Ltd. dan University of Queensland setelah uji klinis mengalami kesulitan.***




Editor: Rudolf

Sumber: Bloomberg

Tags

Terkini

Terpopuler