Buntut Kemarahan Prancis Terkait AUKUS Berlanjut, Batalkan Acara Gala di Washington

- 17 September 2021, 09:05 WIB
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat konferensi virtual tentang kerja sama AUKUS pada Rabu, 15 September 2021. Kerja sama tersebut membuat Prancis gusar dan merasa seperti ditusuk dari belakang.
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat konferensi virtual tentang kerja sama AUKUS pada Rabu, 15 September 2021. Kerja sama tersebut membuat Prancis gusar dan merasa seperti ditusuk dari belakang. /REUTERS

INDOBALINEWS - Buntut kemarahan Prancis atas terbentuknya pakta keamanan AUKUS yang terdiri dari Autralia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) ditunjukkan dengan pembatalan mendadak acara gala di Washington, DC.

Sedianya acara tersebut akan diselenggarakan di kantor kedutaan Prancis di AS untuk merayakan 240 tahun The Battle of Capes, momen penting bagi hubungan Prancis dan AS.

The Battle of Capes merupakan sebuah pertempuran sengit Angkatan Laut Prancis melawan Inggris yang berdampak pada kontribusi bersejarah berdirinya negara AS.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 17 September 2021: Prediksi Keberuntungan dan Kisah Cinta Aries, Taurus, dan Gemini

Di samping acara gala di kedutaan Prancis, acara peringatan the Battle of Capes juga akan diselenggarakan di atas kapal fregat Prancis di Maryland Baltimore .

Pembatalan mendadak peringatan 240 tahun The Battle of Capes mencuat pada hari Kamis, sehari menjelang berlangsungnya acara, dikutip dari Sputnik, Jumat 17 September 2021.

Sebuah sumber menyatakan kepada New York Times, sejumlah pejabat penting Angkatan Laut Prancis yang telah berada di AS untuk acara tersebut, akhirnya kembali pulang ke negaranya.

Baca Juga: NTB Bakal Miliki Kereta Gantung Terpanjang di Dunia

Dikatakan peringatan The Battle of Capes yang menandai kuatnya hubungan Prancis dan AS, akan terlihat "konyol" bila dilaksanakan di tengah adanya pakta keamanan AUKUS yang baru.

New York Times melaporkan, pejabat Prancis berulang kali berupaya meminta penjelasan terkait pakta AUKUS kepada Sekretaris Negara AS Antony Blinken dan penasihat keamanan negara Jake Sullivan, namun ditolak dalam berbagai kesempatan.

Pejabat AS yang tak diketahui identitasnya mengatakan lingkaran dalam pemerintahan Biden bungkam atas inisiasi pakta tersebut karena tahu pihak Prancis akan protes.

Baca Juga: Perketat Pengawasan, Memasuki Polres Badung Wajib Scan QR Code PeduliLindungi

Naval Group Prancis menyatakan kecewa berat atas terbentuknya pakta baru AUKUS yang berakibat pada rusaknya kontrak kerja pembuatan kapal selam senilai 90 miliar dolar AS dengan Australia.

Menlu Prancis Jean Yves Le Drian menyatakan perilaku yang ditunjukkan ketiga negara Australia, AS, dan Inggris, memprihatinkan dan tidak menunjukkan hubungan kooperatif.

Bahkan Menlu Le Drian ini menyebut "menusuk dari belakang" atas keputusan Australia menghentikan kontrak dengan Naval Group Prancis.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah