Bencana alam badai ini juga menyebabkan semua provinsi Bicol tanpa listrik dan dengan sinyal internet yang sangat terbatas. Petugas bencana pun mengalami kesulitan mencapai daerah yang dilanda badai karena puing-puing yang memblokir jalan dan banjir di beberapa desa.
Pejabat maritim kemarin juta telah mengizinkan kapal laut yang memuat penumpang dan kendaraan kargo untuk berlayar dari Pelabuhan Matnog di Sorsogon.
Sementara itu, Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) kembali beroperasi setelah bandara ditutup untuk semua jenis penerbangan selama 24 jam.
Semua sinyal angin siklon tropis yang terkait dengan Topan Goni sudah dicabut mulai pukul 11 pagi kemarin.
Baca Juga: Tersangka Bertambah dan Diancam Lima Tahun Penjara, Pengendara Moge Yang Aniaya Prajurit TNI
Wakil Menteri Pertahanan Ricardo Jalad meyakinkan penduduk di daerah yang terkena dampak bahwa personel dan peralatan dari militer telah dikerahkan dan akan terus diterjunkan untuk membantu lembaga pemerintah dan unit pemerintah daerah (LGU) lainnya dalam membantu penduduk yang terkena dampak.
Panglima Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Jenderal Gilbert Gapay dan wakil kepala operasi PNP Letjen Cesar Binag keduanya memberikan jaminan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan bersama dengan bantuan kemanusiaan dan operasi tanggap bencana (HADR) akan terus berlanjut di daerah yang terkena dampak.(***)